Monitorday.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sedang memanfaatkan momentum peningkatan laba dengan gencarnya ekspansi dan diversifikasi produk. Di tengah kenaikan laba yang signifikan dari Rp 6,17 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 14,5 triliun pada tahun 2022, perusahaan ini melanjutkan langkah maju dengan pembangunan pabrik-pabrik baru.
Pada akhir tahun ini, PKT bersama anak perusahaannya, PT Kaltim Amonium Nitrat, akan meresmikan pembangunan pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 ton per tahun di Kawasan Industri Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur.
Selain itu, PKT juga sedang dalam proses pembangunan pabrik soda ash di Bontang dengan kapasitas 300.000 ton per tahun yang diharapkan selesai pada tahun 2026. Soda ash merupakan bahan baku penting dalam industri seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki.
Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur, Teguh Ismartono, menyatakan bahwa PKT juga tengah menggarap hilirisasi industri dengan pembangunan pabrik soda ash dan amonium nitrat serta mengupayakan kemandirian pangan dengan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat.
PKT telah memulai proyek pembangunan pabrik di kawasan industri pupuk di Kampung Andamata, Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Produksi dari pabrik ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor, tetapi juga diharapkan mendorong modernisasi pertanian di Indonesia Timur.
Teguh mengungkapkan bahwa nilai investasi pabrik PKT di Fakfak melebihi 1 miliar dolar AS. Pembangunan pabrik ini dirancang mendekati sumber bahan baku yang melimpah di daerah tersebut.
Diperkirakan kapasitas produksi pabrik di Fakfak mencapai 1,15 juta ton urea per tahun dan 825.000 ton amoniak per tahun. Dengan demikian, total produksi Pupuk Kaltim per tahunnya diperkirakan mencapai 4,5 juta ton. Hasil produksi akan didistribusikan ke 13 wilayah penugasan Pupuk Kaltim, mencakup lima provinsi di Sumatera dan tujuh provinsi di Kalimantan dan Nusa Tenggara.
Melalui langkah-langkah ekspansi dan diversifikasi ini, PKT berusaha untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap industri pupuk dan sektor pertanian nasional, sambil memperluas jangkauannya ke wilayah-wilayah yang membutuhkan dukungan lebih lanjut dalam pengembangan sektor pertanian modern.