Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi, mendapat sorotan setelah dituduh mengkampanyekan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), meski telah dibantahnya. Pihak Istana angkat suara.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan bahwa Jokowi tidak memberikan janji apapun kepada pejabat daerah terkait rekrutmen CPNS, terutama terkait pemilihan umum 2024.
“Tidak betul ada janji-janji dari Presiden kepada pejabat daerah,” ujar Ari kepada wartawan, Selasa (16/01).
Ari menjelaskan bahwa rekrutmen CPNS merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang telah direncanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk mempercepat reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik. Kebijakan ini tidak memiliki kaitan dengan Pemilu 2024.
“Kebijakan pemerintah mengenai Rekrutmen CASN tahun 2024 telah disampaikan secara terbuka dan transparan oleh Presiden ke publik tanggal 5 Januari 2024,” kata Ari.
Dia menekankan bahwa pemerintah membuka 2,3 juta formasi calon aparatur sipil negara tahun 2024, dan kebijakan ini tidak ada yang ditutup-tutupi.
Sebelumnya, video viral menunjukkan Muhammad Hasbi mengklaim bahwa Jokowi berjanji akan melanjutkan program pengangkatan jutaan CPNS jika anaknya terpilih. Namun, Hasbi membantah melakukan kampanye untuk anak Jokowi dan menyatakan bahwa yang ia sampaikan adalah program presiden.
Peristiwa ini terjadi saat Hasbi memberikan sambutan di acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar, dimana peserta, terutama guru honorer, menyampaikan pertanyaan mengenai kebijakan pemerintah terkait pengangkatan PPPK.
Hasbi menjelaskan bahwa ia hanya mengutip pernyataan Presiden tentang komitmennya untuk mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang.