Monitorday.com – Sekitar 1.000 masjid rusak parah akibat serangan brutal ‘Israel’ di Gaza selama tahun lalu.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Jalur Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 815 masjid telah hancur dan 151 lainnya rusak sebagian.
Pemboman ‘Israel’ juga menyasar 19 pemakaman dan 3 gereja di wilayah pantai yang terkepung itu.
Sementara di Tepi Barat yang diduduki, kementerian mencatat 256 insiden penyerbuan para pemukim Yahudi ke dalam Masjid Al-Aqsha.
Puncaknya, kementerian mencatat sekitar 2.567 pemukim Yahudi memaksa masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha untuk merayakan hari raya Hanukkah.
Hari raya Hanukkah berlangsung selama seminggu mulai 25 Desember hingga 2 Januari.
Kementerian juga mendokumentasikan serangan penjajah ‘Israel’ terhadap 20 masjid di Tepi Barat.
Ketegangan telah meningkat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki akibat perang genosida ‘Israel’ di Gaza.
Perang ini telah menewaskan lebih dari 45.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Pada bulan November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Surat perintah tersebut juga mencakup mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Entitas zionis ‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikan di Gaza.
Serangan ini menunjukkan dampak besar terhadap infrastruktur keagamaan di wilayah tersebut.
Kondisi ini menciptakan ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan yang sudah rentan.
Masyarakat internasional terus mengawasi situasi ini dengan penuh perhatian.
Tindakan dan respons terhadap situasi ini akan menjadi fokus perhatian global ke depan.