Monitorday.com – Sebanyak 200 tahanan Palestina dibebaskan pada hari Sabtu (25/1/2025) berdasarkan gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan penjajah ‘Israel’.
Pembebasan ini terjadi beberapa jam setelah Hamas membebaskan empat tentara wanita muda ‘Israel’ dari tahanan di Gaza.
Rekaman video menunjukkan kedatangan 114 tahanan ke Kota Ramallah, Tepi Barat, dari Penjara Militer Ofer dengan menaiki tiga bus Komite Palang Merah Internasional.
Para tahanan yang dibebaskan disambut oleh ribuan warga Palestina yang berkumpul di Ramallah untuk merayakan pembebasan mereka.
Enam belas tahanan juga tiba di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, disambut hangat oleh ribuan orang.
Saluran berita Al-Qahera melaporkan bahwa dua bus yang membawa 70 tahanan Palestina yang dibebaskan tiba di Mesir berdasarkan perjanjian gencatan senjata.
Kantor Media Tahanan menyatakan bahwa tahanan yang dibebaskan termasuk 121 orang yang menjalani hukuman seumur hidup dan 79 orang dengan hukuman panjang.
Sebanyak 70 dari mereka yang menjalani hukuman seumur hidup akan dikirim ke luar wilayah Palestina.
Tahanan yang dibebaskan termasuk 137 dari kelompok Hamas, 26 dari Fatah, 29 dari Jihad Islam, dan lainnya.
Daftar tersebut mencakup nama Mohammad al-Tous, tahanan Palestina terlama yang ditangkap pada tahun 1985.
Pejuang lain yang dibebaskan termasuk Mohammad Odeh dan Wa’il Qassim, keduanya dituduh melakukan serangan mematikan.
Hamas telah membebaskan empat tentara perempuan Israel sebelum 200 tahanan Palestina dijadwalkan untuk dibebaskan.
Pernyataan Hamas menyebutkan bahwa mereka memaksa penjajah untuk membuka penjara demi membebaskan para tahanan.
Tahap pertama gencatan senjata Gaza melibatkan penarikan penjajah dari “Koridor Netzarim” untuk memungkinkan pengungsi Palestina kembali.
Gencatan senjata selama enam pekan itu mulai berlaku pada 19 Januari dan menghentikan perang yang telah menyebabkan banyak korban jiwa.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel atas kejahatan perang di Gaza.