Monitorday.com – Dolar AS mengalami pelemahan pada hari Selasa, menghadapi ekspektasi pasar yang berubah terhadap kebijakan moneter Federal Reserve AS, seiring dengan antisipasi akan rilis data ekonomi kunci. Indeks dolar AS, yang membandingkan nilai dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia, termasuk yen Jepang, euro, dan poundsterling, mengalami penurunan tipis sebesar 0,05% menjadi 103,71.
Pelemahan dolar terjadi seiring dengan penurunan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam tahun ini. Hal ini terjadi meskipun tekanan inflasi yang masih tinggi, karena perekonomian AS tetap menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang solid, dan tekanan inflasi belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Salah satu sorotan utama dalam kalender ekonomi AS minggu ini adalah rilis PCE deflator pada hari Kamis. Data inflasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tingkat inflasi di AS, yang dapat memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve ke depannya. Para pelaku pasar akan menggunakan data ini untuk mengevaluasi apakah akan terjadi perubahan dalam rencana kebijakan moneter Fed, terutama terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Para analis pasar juga mencatat bahwa pelemahan dolar terjadi di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Ketidakpastian ini meliputi perubahan dalam sentimen pasar terhadap kondisi geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah. Selain itu, para pelaku pasar juga terus memantau perkembangan terkait kebijakan moneter dari bank sentral utama di seluruh dunia, seperti Bank Sentral Eropa dan Bank of England, yang juga dapat mempengaruhi pergerakan dolar AS.
Meskipun dolar AS mengalami pelemahan saat ini, pasar tetap waspada terhadap potensi perubahan dalam dinamika pasar ke depannya. Para pelaku pasar akan terus memantau dengan cermat perkembangan ekonomi dan keuangan global untuk memperoleh wawasan yang lebih baik tentang arah pergerakan dolar AS dalam jangka waktu yang lebih panjang.