Monitorday.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan empat strategi untuk meningkatkan ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT), yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian negara.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier, menjelaskan bahwa strategi tersebut meliputi restrukturisasi mesin/peralatan, implementasi industri 4.0, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberian kemudahan akses bahan baku.
Untuk restrukturisasi mesin, Kemenperin mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar pada tahun 2024, yang akan digunakan untuk restrukturisasi mesin/peralatan industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain, dengan target 59 perusahaan.
“Implementasi industri 4.0 dilakukan dengan memanfaatkan teknologi kunci seperti kecerdasan buatan (AI), kain inovatif, Internet of Things (IoT), analisis data cepat, perdagangan mobile, realitas virtual dan augmented, editor vektor online, pencetakan 3D, blockchain, dan keberlanjutan,” jelas Taufiek, dalam keterangannya, Selasa (21/5).
Dalam upaya peningkatan kualitas SDM, Kemenperin berfokus pada pendidikan vokasi yang dikelola melalui sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK), 11 politeknik industri, dan dua akademi komunitas (Akom) untuk mencetak pekerja industri yang terampil.
Selain itu, Kemenperin juga memastikan kemudahan akses bahan baku untuk pelaku industri yang berorientasi ekspor.
Sebelumnya, Kemenperin menyebutkan bahwa industri TPT menjadi salah satu sektor unggulan yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Pada triwulan I 2024, kinerja industri tekstil menunjukkan perbaikan signifikan, dengan produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 2,64 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Ekspor sektor TPT juga meningkat sebesar 0,19 persen atau mencapai 2,95 miliar dolar AS pada triwulan I-2024, meskipun situasi pasar global masih dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik.