Monitorday.com – Dalam upaya memperkuat keamanan infrastruktur energi, Pertamina bersama dengan TNI AL melakukan simulasi pembebasan kapal dari aksi pembajakan dan penyanderaan. Latihan ini melibatkan pasukan elit Korps Marinir dan Pasukan Anti Teror Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dalam mengatasi situasi kritis di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Kamis, 23 November 2023.
Dalam simulasi ini, Kapal Tanker MT Sanga-Sanga diserang oleh 20 orang pembajak bersenjata api menggunakan 2 speed boat. Pasukan Denjaka bersama dengan TNI AL menugaskan 2 KRI (Kapal Perang Republik Indonesia), 1 unit Cassa Patroli Maritim, 1 unit helikopter Bell, 1 unit helikopter Panther, dan 4 unit Sea Rider dengan melibatkan sekitar 274 personel untuk menyelesaikan tugas sesuai skenario latihan yang kompleks.
Kapal tanker tersebut, yang akan memasuki Teluk Balikpapan, mengalami serangan bersenjata yang mengakibatkan seluruh awak kapal disandera di anjungan kapal. Pasukan pembajak menuntut pembayaran tebusan sebesar 10 juta dolar AS dan 10 miliar rupiah dalam bentuk tunai dengan ancaman eksekusi satu per satu awak kapal setiap 5 menit jika tuntutan tidak dipenuhi.
Pasukan TNI AL melakukan pengintaian dari Normalize Unman Installation (NUI) untuk persiapan penyerangan. Dengan taktik yang cermat, pasukan elit TNI AL melakukan penanggulangan dan serangan dari udara, permukaan laut, dan infiltrasi dari bawah air, termasuk pelaksanaan operasi Rubber Duck (RDO) untuk mengepung dan mengatasi situasi di MT Sanga-Sanga dan anjungan lepas pantai (oil rig) Sepinggan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa infrastruktur energi merupakan objek vital nasional yang harus mendapat pengamanan ketat. “Menjaga ketahanan energi nasional sama pentingnya dengan menjaga kedaulatan bangsa, sehingga TNI dan Polri menjadi garda terdepan dalam menjaga aset Pertamina di seluruh Indonesia,” kata Fadjar.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang diwakili oleh Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto, menekankan bahwa latihan ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan dan keterpaduan antara TNI AL dan Pertamina dalam menghadapi situasi darurat di wilayah strategis seperti Balikpapan.
Senior Vice President (SVP) HSSE Pertamina, Lelin Eprianto, menambahkan bahwa latihan ini menguji kesiapan Holding dan Sub Holding Pertamina dalam menghadapi kondisi darurat secara realistis. Dengan fokus pada pencarian sumber, pengolahan, penyaluran, dan pengangkutan, latihan ini menunjukkan komitmen penuh Pertamina dalam menjaga keamanan dan ketahanan energi nasional.