Monitorday.com – Program pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk memberikan makan siang gratis kepada siswa, tidak semata untuk meningkatkan gizi, melainkan juga mendorong perekonomian masyarakat sekitar, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Bahkan Prabowo mengatakan, berdasarkan tim pakar Ekonomi Koalisi Indonesia Maju dampak makan siang gratis ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi naik hingga 2,5%.
“Program makan siang butuh telur butuh susu, ya peternak sapi hidup, peternak telur hidup, yang punya kolam ikan hidup, yang jualan timun, Jualan buah, jualan sayur hidup, jualan singkong hidup, jualan jagung hidup, ekonomi kita akan bangkit. Kita sudah hitung dari makan siang saja pakar saya sudah menghitung tambahan pertumbuhan akan ada di Kisaran 2,5%,” ujar Prabowo di UMS, Jum’at (24/11/2023).
Prabowo menyebut, program makan siang gratis akan menelan anggaran sebesar Rp 450 triliun. Menurut Prabowo, program intervensi tersebut juga bertujuan untuk mengurangi potensi stunting pada anak-anak.
“Kita hitung kapasitas kita sekarang saya kira baru kasih satu kali makan (siang) atau habisnya ada snack. Saya kira ini sudah prestasi menurut saya, ini menurut saya suatu langkah yang strategis yang cukup menjawab banyak masalah. Hitungan Rp 400 triliun, Rp 450 triliun (atau) kira-kira 30 miliar USD,” tambah Prabowo.
Untuk sumber pendanaan, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Panji Irawan menyampaikan, anggaran akan bersumber dari pungutan pajak. Untuk memaksimalkan penerimaan pajak, sambung dia, duet Prabowo-Gibran akan membentuk Badan Penerimaan Negara.
Menaggapi ucapan Prabowo, Ketua Umum DPP Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira menjelaskan, program makan gratis jelas sangat menyejahterakan para pelaku (UMKM). Pedagang kuliner lokal, baik yang berada di dalam sekolah maupun di luar sekolah akan ikut merasakan manfaatnya.
“Ya, program makan siang gratis untuk anak-anak di sekitar sekolah atau di dalam sekolah dapat memberikan dampak positif pada UMKM. Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang, kantin atau warung di sekitar sekolah dapat mengalami peningkatan pelanggan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat,” kata Anggawira di Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Dia menilai, tidak hanya UMKM yang bergerak di bidang kuliner saja yang diuntungkan, namun juga pedagang bahan baku makanan, dalam hal ini penyediakan bahan baku makan siang. Karena itu, program Prabowo bisa mendorong UMKM ikut sejahtera.
“Ini juga dapat menciptakan peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan atau bahan baku untuk program makan siang, mendukung pertumbuhan ekonomi di komunitas sekitar sekolah. Namun, penting untuk memastikan bahwa UMKM lokal terlibat secara adil dan berkelanjutan dalam pelaksanaan program tersebut,” ujar Anggawira.
Kendati demikian, Anggawira menekankan agar implementasi dan pembiayaan Program Makan Gratis perlu diperhatikan supaya bisa berkelanjutan. Hal itu lantaran bisa sekaligus mengatasi kekurangan gizi di Indonesia. “Ini dapat membantu mengatasi masalah kelaparan di kalangan pelajar dan memberikan dampak positif pada kesehatan serta fokus belajar mereka,” jelasnya.