Connect with us

News

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Soroti Program Mandiri Kemendikbudristek

“Kami menyoroti adanya indikasi keterbatasan peluang PTS untuk mendapatkan penerimaan mahasiswa baru karena adanya jalur mandiri yang dibuka oleh PTN.”

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Jalur mandiri atau program mandiri dibuka oleh Kemendibudristek demi memperluas akses calon mahasiswa masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) pada tahun 2020. Dalam dua tahun terakhir penerimaan mahasiswa memang mengalami peningkatan, ini tercermin dalam Angka Partisipasi Kasar (APK) di perguruan tinggi yang dipatok dalam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Sejak dibukanya program mandiri dua tahun lalu APK perguruan tinggi terus meningkat. Di tahun 2022 APK perguruan tinggi telah mencapai 39,37% secara rata-rata nasional. Angka ini sudah melebihi target RPJMN 2024, yakni sebesar 37%.

Namun program mandiri ini justru menuai masalah baru. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Hetifah Sjaufudian menyoroti kompetisi yang kurang sehat antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi yang dikelola swasta, akibat program ini malah melahirkan cara-cara ekspansif untuk mendapatkan mahasiswa baru.

Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi publik bertajuk ‘Sinergitas Tingkatkan APK Bermutu dan Berkeadilan’ di Universitas Yarsi, 14 September 2023.

“Kami menyoroti adanya indikasi keterbatasan peluang PTS untuk mendapatkan penerimaan mahasiswa baru karena adanya jalur mandiri yang dibuka oleh PTN,” kata Hetifah.

Meski demikian, ia menyebut permasalahan PTS dalam penerimaan mahasiswa baru bukan hanya karena jalur mandiri, tetapi juga berdasarkan kebutuhan dan pilihan masyarakat terhadap perguruan tinggi yang berkualitas.

Untuk itu, Hetifah di Komisi X DPR RI mengaku telah mendesak Kemendikbudristek untuk meningkatkan pemerataan dan akses pendidikan tinggi, dan berfokus pada peningkatan kualitas perguruan tinggi, baik terhadap PTN maupun PTS. Hetifah juga meminta Kemendikbud agar membantu PTS memperkuat aksesibilitas dengan cara menjembatani PTS dengan berbagai lembaga internasional agar mendapat dana hibah dan bentuk kerja sama lainnya.

Program mandiri diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. Program mandiri merupakan program pendaftaran bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lulus pada SNMPTN atau SBMPTN.

Sebelumnya, Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Muhammad Muchlas Rowi menyampaikan akses PTN dan PTS termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) seharusnya sama terhadap resources yang dibutuhkan bagi pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan.

Muhammadiyah, dikatakan Muchlas, sudah banyak membantu tugas negara dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan sejak awal negara ini berdiri. Mengingat keterbatasan negara memenuhi penyelenggaraan pendidikan. Maka dukungan negara kepada Muhammadiyah juga semestinya bisa lebih optimal.

“Ketika Muhammadiyah sudah merintis Perguruan tinggi di suatu daerah, PTN membuka Program PSDKU (Program Studi Di Luar Kampus Utama) yang akhirnya menggerogoti pasar PTS yang sudah digarap, padahal daerah yang masih belum terjamah masih banyak,” ungkap Muchlas.

Menurut Muchlas ada kesan ‘anak emas’ bagi PTN, sebab program mandiri kuotanya yang tidak terbatas dan waktunya sangat panjang. Padahal PTS biasanya merupakan limpahan dari PTN.

“Kalau ingin menambah APK bukan dengan menambah PT tetapi dengan membesarkan, bukan hanya PTN tetapi juga PTS. Saat ini kondisi di PTS untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya saja sudah ‘berdarah-darah’,” tegasnya

Senada dengan Hetifah, Muchlas menyebut dampak dari program mandiri ini menyebabkan persaingan yang ketat antara PTN dan PTMA yang kemudian berkonsekuensi pada penurunan pendaftar di PTMA. Menurut Muhclas, selama ini PTMA sudah berupaya meningkatkan kualitas tapi minim afirmasi yang didapat negara.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News3 hours ago

PLN Sabet Penghargaan Communications Strategist Award 2024

Sportechment4 hours ago

STY Buka Akademi Sepak Bola di Indonesia, Cetak Bibit Unggul untuk Timnas

News5 hours ago

Pesan Mendikdasmen di Acara Penguatan Karakter Duta SMA 2024

Sportechment5 hours ago

Sabar/Reza Lolos ke Final China Masters 2024: Perjalanan Mimpi yang Jadi Nyata

Sportechment6 hours ago

Duh! Erling Haaland Terancam Penjara di Swiss, Kasusnya Jadi Sorotan

Sportechment7 hours ago

Roziana Cindy Rilis Single “Paling Sejati”, Libatkan Musisi Ade Govinda

Sportechment8 hours ago

Gandeng Sang Kekasih, Maarten Paes Nikmati Liburan di Bali

Perkebunan1 day ago

PTPN IV Regional III Raih SNI Awards 2024 Berkat Kategori Ini

News1 day ago

Wapres Gibran Minta PPDB Zonasi Dihapus, Mendikdasmen Respon Begini

Sportechment1 day ago

Wow! Neymar Beli Penthouse Seharga Rp 866 Miliar di Dubai

Sportechment1 day ago

Kata-kata Bojak Hodak Usai Persib Bandung Sukses Amankan 3 Poin di Kandang

Sportechment1 day ago

FIFA Club Management Workshop, Erick Thohir: Perkuat Posisi Sepak Bola Indonesia di Pentas Dunia,

Ruang Sujud1 day ago

Luar Biasa! Trump Pilih Sosok Muslim Ini Sebagai Anggota Kabinet

News1 day ago

Presiden Iran Umumkan Kepindahan Ibukota Dari Teheran

Ruang Sujud1 day ago

Keren! Mahasiswa UGM Gelar Deklarasi Anti Miras

Ruang Sujud2 days ago

Alhamdulillah! Ribuan Narapidana Maroko Ini Jadi Penghafal Al Qur’an

News2 days ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News2 days ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment2 days ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas2 days ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima