Monitorday.com – Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadyah, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (26/11). Dalam kesempatam itu, Gibran mengajak para tokoh agama islam bersama mengawal program yang dana abadi pesantren yang sempat diusungnya pada saat deklarasi capres-cawapres.
“Pada waktu deklarasi, saya memaparkan masalah dana abadi pesantren. Jadi saya mohon nanti para pengurus pondok, para kiai, para ulama, yang ada di Makassar ini untuk bisa membantu mengawal dan juga memonitor program yang seharusnya bisa segera kita eksekusi ini,” kata Gibran dalam sambutannya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, pihaknya juga menyiapkan program lain yang disusun yaitu menjadikan santri sebagai generasi emas untuk menuju Indonesia emas.
“Di luar dana abadi pesantren, kami sebenarnya juga sudah menyiapkan beberapa program yang benar-benar fokus. Fokusnya adalah santri, anak anak muda. Jadi untuk menuju Indonesia emas, kita harus menyiapkan generasi emasnya juga. Generasi millenial, generasi Z, dan juga santri-santri,” jelas Gibran.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo ini juga mengatakan bahwa saat ini, dunia telah memasuki revolusi industri 5.0. Dia berharap bahwa santri-santri selain memiliki ilmu agama juga ilmu di bidang teknologi.
“Ini kan sekarang sudah era revolusi industri 5.0. Saya juga berharap santrinya 5.0 juga. Jadi saya yakin santri-santri yang ada di sini pinter ngaji, ilmu agamanya tinggi, tapi kita pingin juga santri-santri itu punya jiwa kewirausahaan,” jelasnya.
“Kita ingin punya santri-santri yang ngerti programming, ngerti coding, santri-santri yang mengerti, yang ekspert di bidang pertanian, pertambangan, atau santri-santri yang nanti dakwah menggunakan media online, santri-santri yang ngerti digitalisasi, itu nanti yang ingin kita harapkan,” sambun dia.
Lebih lanjut, Gibran ingin santri bisa menjawab tantangan zaman, salah satunya di bidang industri. Untuk mewujudkan hal itu, ialah dengan memanfaatkan program dana abadi pesantren.
“Mumpung sekarang sudah ngumpul semua ini keluarga besar Muhammadiyah yang ada di Makassar, saya mohon juga ada masukan-masukan, saran-saran, atau pun evaluasi atau kritik yang sekiranya nanti bisa memperkaya visi-misi kami, program-program kami silakan nanti bisa disampaikan ke saya,” tandasnya.