Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menjalani pertandingan sepak bola bersama legenda klub Persipura Jayapura di Lapangan Hamadi, Jayapura, Papua, pada Minggu (26/11/2023).
Tak hanya Kaesang, dalam laga tersebut terdapat Sekjen PSI, Raja Juli Antoni bersama para legenda sepak bola asal Papua seperti Ortizan Salossa, Gerald Pangkali, hingga mantan kapten Persipura Eduard Ivakdalam.
Sebelum bermain, Kaesang serta Raja Juli lebih dulu menerima jersey klub kebanggaan warga Jayapura. Kaesang diberikan jersey bernomor punggung 10, sementara Raja Juli mendapat nomor 9. Keduanya pun berada di dalam satu tim yang sama.
Kaesang bermain sepanjang pertandingan. Dia juga berhasil mencetak gol dalam pertandingan ini. Meski dirinya juga mengaku tidak mudah menghadapi legenda-legenda Persipura. Dia pun menyebut Persipura membuktikan kualitas talenta-talenta hebatnya.
“Ya walaupun mereka sudah ga main lama, tapi larinya masih kenceng, umpannya masih bagus, tendangannya masih bagus. Persipura itu memang melahirkan legenda-legenda hebat pemain sepak bola di Indonesia,” kata Kaesang usai pertandingan.
Kaesang pun ikut mendoakan agar Persipura Jayapura dapat kembali tampil di liga teratas Indonesia yakni Liga 1. Dia berharap dengan begitu Persis Solo memiliki kesempatan berjumpa dengan klub yang berhasil mengoleksi empat gelar liga tersebut.
“Yang pastinya semoga InsyaAllah Persipura bisa bertemu dengan Persis Solo di Liga 1 musim depan,” ucap Kaesang.
Dia juga meminta agar di Papua dapat dibangun banyak lapangan-lapangan yang menjadi pusat latihan bibit-bibit muda asal Bumi Cendrawasih. Dia pun masih memikirkan untuk bisa berinvestasi sepak bola di Papua.
Dia pun meminta kepada anak-anak Papua untuk menguasai semua posisi ketika menginginkan menjadi pesepakbola. Dia menyadari banyak anak Papua ingin menjadi pesepakbola karena sosok penyerang nasional asal Kota Sorong, Papua, Boaz Salossa.
“Sebenarnya seperti punya training ground simpel seperti ini sudah lebih dari cukup cuma mungkin lebih diperbanyak saja di setiap tempat di Papua. Kita lihat dulu kan, untung ruginya seperti apa, kita harus lihat dulu,” papar Kaesang.
“Cuma saya minta satu saja, anak-anak yang sekarang sedang latihan sepak bola khususnya yang ada di Papua jangan jadi striker semua, tolong ada yang bisa jadi bek, di tengah. Coba tanya tuh anak-anak itu, pasti maunya jadi striker. Tapi memang itu semua mereka pengen jadi striker semua karena cintanya mereka dengan kakak Boaz Salossa, hebat kakak Boaz,” tutupnya.