Monitorday.com – Narasi terkait pemilihan presiden (Pilpres) berjalan satu putaran untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran belakangan banyak dianggap berlebihan dan tidak masuk akal. Padahal isu tersebut tidak akan muncul dari ruang hampa, melainkan karena melihat adanya fakta-fakta di lapangan.
Pengamat politik dari Indo Barometer, Muhammad Qodari menjelaskan alasan mengapa Prabowo-Gibran berpotensi besar menang satu putaran. Pertama, Ia melihat 7 lembaga survei yang sudah berpengalaman dan berkecimpung cukup lama dalam survei politik menunjukkan bawa paslon nomor urut 2 itu memang selalu di posisi teratas.
“Dari 7 ini, saya lihat yang Prabowo-Gibran unggul itu ada 6, yang seimbang, karena beda dalam margin of error itu 1%, jadi 1 kalau dibagi 8 itu 15% saja kurangnya. Jadi 85% ini hasil surveinya menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran ini unggul,” kata Qodari dalam sebuah talkshow, dilihat Senin (27/11).
Selain perolehan survei elektabilitas, Qodari juga melihat tren suara Prabowo-Gibran yang selalu naik. “Saya juga lihat trennya, kalau tren suara ini terus berlangsung, maka ya terus melebar, maka akan tembus angka 50%+1,” ujarnya.
“Tentu ditambah dengan beberapa variable yang lain, misalnya bahwa pada hari ini Pak Prabowo adalah calon presiden yang tingkat kesukaannya paling tinggi di antara calon presiden yang lain,” sambung Qodari.
Selanjutnya, Qodari mengungkap, bahwa berdasarkan temuan survei Indo Barometer, di Pemilu di 2014-2019 alasan tertinggi memilih calon presiden dan dipilih adalah merakyat. Sedangkan di Pemilu 2024 kali ini, pemilih menghendaki pemimpin yang tegas.
“Paling tidak dari dua indikator itu mengindikasikan bahwa memang the strongest contender dan yang ada di depan ini adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran,” jelasnya.
“Dan dengan adanya Mas Gibran, maka kemudian datang tambahan suara dari mereka yang puas kepada Pak Jokowi, kemudian juga dari kalangan Muda. Dan itu semua membuat potensi satu putaran itu adalah sesuatu yang bukan ‘hil yang mustahal’, tetapi sesuatu yang sangat mungkin terjadi,” tandas Qodari.