Monitorday.com – Gaya bulusan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dinilai berbeda dengan gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menenggapi pandangan publik bahwa Ganjar merupakan sosok yang mampu blusukan.
Menurut Hasto, blusukan Ganjar berbeda dari Presiden Jokowi karena blusukan dan tinggal di rumah penduduk. Hasto juga menyebut Ganjar adalah sosok pemimpin yang cepat atau “sat-set” dalam menyelesaikan masalah rakyat.
“Ya kalau kita lihat dari survei memang ditengah berbagai bentuk intimidasi yang ada, Pak Ganjar itu ditangkap sebagai sosok yang mampu blusukan. Blusukannya plus,” ujar Hasto kepada wartawan, di Jakarta pada Selasa (28/11).
Tak hanya soal blusukan, Hasto menilai sosok Ganjar-Mahfud merupakan yang paling tepat untuk memberantas KKN di Indonesia karena paslon nomor urut tiga itu ingin melakukan autokritik terhadap perjalanan reformasi.
“Korupsi makin merajalela, bahkan dengan kolusi dan nepotisme. Mengapa hal itu terjadi karena biaya pemilu yang tinggi,” ujarnya.
Hasto mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud Md dapat mengembalikan spirit reformasi dengan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi sehingga perhatian terhadap daerah tertinggal dan rakyat miskin akan lebih besar lagi.
“Ganjar-Mahfud mengembalikan spirit reformasi itu agar apa, kalau kita bisa mengatasi korupsi APBN 10 persen saja, maka perhatian terhadap daerah-daerah tertinggal akan makin besar,” katanya.
Lebih lanjut, Hasto menekankan, Ganjar-Mahfud ingin memberikan perhatian langsung terhadap rakyat miskin, salah satu caranya adalah menekan korupsi di Indonesia.
“Kita tidak bisa lagi membiarkan korupsi merajalela, maka sosok oleh sosok yang sangat tegas yang memiliki pengalaman yang luas, yaitu Prof Mahfud Md. Beliau sangat kredibel. Sementara Pak Ganjar itu dengan blusukannya dengan gaspol nya itu mempercepat. Termasuk melalui proses digitalisasi pemerintahan,” tandasnya.