Monitorday.com – Muhammadiyah memiliki pendekatan holistik dalam mengintegrasikan agama, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Nilai-nilai seperti kesederhanaan, toleransi, dan pemberdayaan masyarakat yang diterapkan oleh Muhammadiyah dinilai menjadi daya tarik bagi dunia internasional.
Selain itu, kontribusi positifnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat bisa menjadi faktor penting dalam mendapatkan kepercayaan.
Hal inilah yang menggerap Japan Islamic Trust (JIT) mengumumkan inisiatif besar-besaran dengan menyediakan lahan di Tokyo untuk pembangunan sekolah Muhammadiyah, sebagai upaya menyelamatkan 90% anak Muslim di Jepang dari kehilangan identitas kemusliman. Langkah ini diumumkan dalam pertemuan silaturahim antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan perwakilan JIT pada Selasa (21/11).
Sekretaris Jenderal JIT, Harun Quraisyi, dan Mrs. Satomi Ogata, menyambut hangat oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, dan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman. Alpha Amirrachman mengungkapkan rencana JIT untuk mendonasikan sebidang tanah di Tokyo guna mendirikan sekolah Muhammadiyah.
“Beliau (JIT) berencana untuk membangun kolaborasi, salah satunya adalah akan mendonasikan sebidang tanah di Tokyo untuk membangun sekolah Muhammadiyah,” ujar Alpha Amirrachman.
Keputusan JIT ini muncul berdasarkan riset yang menunjukkan bahwa 90% anak Muslim di Jepang kehilangan identitas kemusliman saat masih bersekolah. Saat ini, hanya ada enam sekolah berbasis Islam di Jepang. Muhammadiyah dipilih sebagai mitra karena telah diakui secara global sebagai organisasi yang sukses dalam pengelolaan bidang pendidikan, seperti Muhammadiyah Australia College (MAC) di Australia.
Menanggapi hal ini, Harun Quraisyi menyatakan, “Jika pembangunan sekolah Islam ini berhasil, peluang mendirikan universitas Islam di Jepang sangat potensial.” JIT, yang saat ini memiliki masjid di Otsuka, sangat menantikan sambutan hangat dari Persyarikatan Muhammadiyah.
Japan Islamic Trust, yang didirikan pada 17 Februari 1994, merupakan organisasi nirlaba yang terdaftar sebagai cabang perusahaan berbasis agama dari Japan Islamic Cultural Center sejak 1997. Langkah ini diharapkan dapat memperkukuh hubungan antara Jepang dan komunitas Muslim, serta memperkuat identitas kemusliman anak-anak di Jepang.