Monitorday.com – Program makan siang dan minum susu gratis oleh Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakbuming Raka dinilai tidak membebankan dana APBN.
Hal ini disampaikan oleh Ketum Relawan Sahabat Pagi, Olsu Babay kepada monitorday.com, Senin (4/12/2023).
Olsu merujuk ke sumber TKN Prabowo Gibran bahwa sumber dana program yang menelan Rp. 400 triliun dari pengalihan dana-dana pada pos APBN seperti Kementerian Sosial dan Kemendikbudristekdikti.
Olsu menjelaskan, refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan.
Artinya, anggaran Rp400 triliun per tahun tersebut bisa mengcover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia.
“Publik juga tidak perlu khawatir, Prabowo-Gibran akan menggunakan data yang sudah disahkan oleh kementerian sosial untuk membagikan makan siang dan susu gratis kepada ibu dan anak Indonesia,” ujar Olsu.
Selain tidak memberatkan dana APBN, Olsu menegaskan, masyarakat Indonesia semestinya bersyukur bahwa program ini jelas meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terutama mendukung bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
” Semua pelaku UMKM bergerak, usaha emak-emak di pasar tradisional lancar, putaran ekonomi hidup, tukang timun, tukang sayur, pedagang telor dan sebagainya semua saling terkait dan bisa menambah kenaikan di angka 2,5 %,” ucap Olsu.
Kemudian, Olsu optimis bahwa program pemberian makan siang, susu gratis di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas hidup yang baik.
Di samping itu juga bisa menjadi alternatif bagi para milenial yang ingin menggarap usaha starup khusus nya yang membidangin umkm
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto mencanangkan program makan siang gratis bagi anak bila dirinya terpilih menjadi Presiden RI ke-8 pada 2024 mendatang, dengan mengalokasikan anggaran hingga Rp400 triliun. Dirinya menyampaikan bahwa hal ini sebagai upaya mengatasi stunting dan angka kemiskinan dari akar masalahnya.