Kabar baik datang penyanyi sekaligus penulis laguTaylor Swift yang dinobatkan sebagai Person of the Year 2023 versi majalah TIME dalam pengumuman yang dirilis pada Rabu (6/12) malam.
“Prestasi Swift sebagai seorang seniman-secara budaya, kritis, dan komersial-sangat banyak sehingga menceritakannya kembali sepertinya tidak ada gunanya,” tulis TIME dalam artikel Person of the Year 2023.
Gelar Person of the Year dari Majalah TIME kali ini adalah yang kedua bagi Taylor Swift. Sebelumnya, ia menjadi Person of the Year 2017 bersama sejumlah perempuan yang menyuarakan kasus pelecehan seksual dan MeToo Movement.
Kali ini, majalah TIME menjabarkan posisi Swift kini sebagai bintang pop yang sejajar bersama Elvis Presley, Michael Jackson, dan Madonna. Sebagai penulis lagu, ia sejajar dengan Bob Dylan, Paul McCartney, dan Joni Mitchell.
“Sebagai seorang pengusaha perempuan, dia telah membangun sebuah kerajaan yang bernilai lebih dari US$1 miliar,” tulis TIME merujuk laporan Forbes terbaru soal pendapatan musisi tersebut.
Selain itu, TIME juga menjabarkan pengaruh Swift baik untuk industri musik hingga politik Amerika Serikat yang mampu mendorong kenaikan pendaftar pemula dalam berbagai pemilu.
Belum lagi berbagai capaian karier Taylor Swift selama setahun terakhir, mulai dari perilisan album baru dan album rekam ulang yang memecahkan rekor streaming, konser The Eras Tour yang jadi pembahasan di berbagai belahan dunia, hingga film konsernya yang juga laris manis.
“Mendiskusikan pergerakannya terasa seperti mendiskusikan politik atau cuaca-bahasa yang digunakan secara luas sehingga tidak memerlukan konteks. Dia menjadi karakter utama dunia,” tulis TIME.
“Ini adalah tahun dimana dia menyempurnakan keahliannya-tidak hanya dengan musiknya, namun juga dalam posisinya sebagai penutur ulung di era modern,” kata TIME.
Sementara itu, Taylor Swift mengaku dirinya merasa berada dalam fase karier yang paling menyenangkan selama 17 tahun berkarya di dunia musik. Apalagi, ia merayakannya bersama para penggemarnya yang disebut Swiftie di berbagai belahan dunia.
TIME pun menyorot bagaimana fenomena fan Swift alias Swiftie menunjukkan kesetiaannya terhadap musisi itu, seperti membanjiri berbagai konsernya, membeli berbagai aksesori dan mendorong aktivitas ekonomi, hingga bikin tenda di depan stadion berbulan-bulan sebelum konser.