Monitorday.com- Juru Bicara (Jubir) muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI), I Putu Yoga Saputra memberi tanggapan terkait Gibran Rakabuming Raka disebut penyampaiannya dalam debat cawapres hanya hafalan semata. Tuduhan tersebut muncul di beberapa media sosial.
Yoga mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak realistis ditujukan kepada seorang Gibran. Menurutnya, skema debat tidak memungkinkan untuk hanya mengandalkan hafalan dalam memberikan jawaban.
“Skema debat tidak memungkinkan untuk menjawab secara hafalan. Karena pertanyaannya kan random. Terus pertanyaan kandidat itu pertanyaan yang muncul secara organik yang tidak diduga oleh mas Gibran,” papar Yoga, Sabtu (23/12).
Mantan Ketua Presidium PP KMHDI itu pun menilai tuduhan hafalan kepada mas Gibran sebagai bentuk pengakuan atas penampilannya yang cukup membuat kejutan.
Yoga juga menyinggung perihal Gibran yang menjadi satu-satunya peserta debat cawapres yang tidak membawa contekan untuk dibaca, dan justru hal tersebut dilakukan oleh cawapres lainnya.
“Justru dengan tuduhan hafalan itu, secara implisit mengakui penampilan debat mas Gibran terkonsep dan terstruktur dengan baik, dan beliau menguasai tema debat ini,” ungkap Yoga.
“Malah, saya melihat mas gibran ketika memaparkan sesuatu ndak ada nyontek, atau sambil baca-baca. Padahal tuduhan itu di arahkan ke mas gibran, faktanya cawapres no 1 dan 3 yang pakai contekan,” imbuhnya.
Kejutan
Politisi muda asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru bergabung di PSI itu menilai penampilan Gibran dalam debat cawapres tersebut sangat memberi kejutan.
Kemampuan memamparkan dan menjawab pertanyaan dengan solusi Gibran dinilai Yoga menjawab dan mematahkan asumsi publik yang selama ini dianggap meragukan kemampuan dari Walikota Solo itu.
“Penampilan mas Gibran di debat kali ini luar biasa, menjawab segala bullyan terhadapnya, asumsi miring dijawabnya dengan penampilan yang sangat apik dengan solusi kongkret dan terstruktur,” ungkap Yoga.
“Penampilan mas Gibran itu, semakin menarik perhatian generasi muda, meningkatkan kepercayaan diri anak muda untuk berbincang maupun terjun dalam politik. Ini aura positif untuk anak muda,” tandasnya.