Monitorday.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa candaan soal agama selalu menjadi masalah jika bertemu dengan momentum politik. Padahal hal tersebut sebenarnya biasa dalam menyampaikan dakwah.
Hal ini dikatakan Menag menanggapi isu dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, karna sempat berkelakar soal bacaan Amin. Lalu disusul oleh Ustadz Abdul Somad dan Anies Baswedan yang melakukan candaan yang sama.
“Memang kadang-kadang itu menjadi ramai kalau ketemu momentum politik seperti ini, dikorek-korek. Itu dulu yang guyon soal agama itu, ndak ketemu momentum politik juga ndak apa-apa. Sekarang ketika ketemu momentum politik, maka lain jadinya,” kata Yaqut, Selasa (26/12).
Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sebenarnya candaan soal agama ini banyak dilakukan oleh para pendakwah ketika menyampaikan ceramah. Namun ia mengimbau agar menghindarinya memasuki tahun politik.
“Sebenarnya guyonan soal agama itu kan sering dilakukan. Banyaklah kalau kita kalau browsing kita lihat di Youtube misalnya banyak orang menjadikan agama sebagai bahan guyonan. Saya kira sih kalau bisa dihindari, jangan gunakan agama sebagai guyonan,” jelasnya.
Gus Yaqut mengtakan, tingkat sensitivitas publik pada tahun politik meningkat. Oleh karena itu, pihaknya tidak menginginkan jika agama dijadikan bahan candaan, sebab hal tersebut bisa memantik reaksi publik secara luas.
Karena itu, Gus Yaqut mengatakan, bahwa pihaknya meminta para aktor politik, para tuan guru, ulama untuk berhenti menyinggung atau menjadikan anasir-anasir agama sebagai lelucon.
“Saya kira sudahlah, sudahi, baik menggunakan agama sebagai alat politik, bahan candaan atau apapun, jangan. Sudah berhenti, yang sudah ya sudah, ndak perlu diulangi ndak perlu sampai tuntut-tuntut,” tandasnya.