Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) ngotot akan menggelar pemilihan Presiden CBF yang baru meski FIFA melarang dan mengeluarkan ancaman Brasil akan dicoret dari seluruh turnamen internasional.
Pimpinan CBF, Jose Perdiz dalam pernyataan resminya mengatakan CBF menghormati surat terbaru dari FIFA tertanggal 24 Desember yang ditandatangani oleh Kenny Jean-Marie, Direktur Keanggotaan FIFA.
“Dengan rasa puas dan hormat kami menerima surat baru dari FIFA ini,” ucap Perdiz dikutip dari UOL.
Dalam surat yang ditujukan kepada mantan Sekjen CBF, Alcino Reis, yang posisinya dicopot oleh Pengadilan Rio de Janeiro, FIFA mengancam untuk membekukan CBF jika Perdiz menggelar pemilihan Presiden CBF yang baru sebagai pengganti Ednaldo Rodrigues.
Namun, Perdiz ngotot akan tetap menggelar pemilihan. Hal itu sesuai dengan keputusan Pengadilan Rio De Janeiro pada 7 Desember lalu.
“Saya melihat [surat FIFA] sebagai tanda positif bahwa entitas tersebut mengikuti proses pemilihan di CBF. Sebagaimana ditentukan hakim Brasil, yang ditegaskan dalam semua kasus, termasuk ketua Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, saya harus mengadakan pemilu dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan transparansi dan keadilan yang disyaratkan,” ujar Perdiz.
“Tahap transisi ini perlu dilakukan secara ketat dengan memperhatikan kerangka hukum dengan independensi dan imparsialitas, sejalan dengan undang-undang Entitas itu sendiri dan FIFA, dengan tujuan tunggal untuk mematuhi keputusan Pengadilan Brasil,” kata Perdiz.
Polemik di tubuh CBF muncul setelah Pengadilan Rio menganggap kepengurusan CBF era Ednaldo Rodrigues tidak sah. Keputusan itu diambil setelah ada laporan mantan wakil presiden CBF yang kehilangan jabatannya pada 2022 dan berkaitan dengan surat perjanjian CBF dengan Kantor Jaksa Penuntut Umum yang ilegal.
Pengadilan kemudian menunjuk Perdiz sebagai Presiden Interim CBF. Perdiz diharuskan menggelar pemilihan kepengurusan CBF yang baru dalam 30 hari sejak keputusan pengadilan diambil.
FIFA kemudian menyatakan tidak mengakui CBF pimpinan Perdiz dan mengancam memberi hukuman berat kepada Brasil jika pemilihan tetap digelar. FIFA dan Conmebol menyatakan akan tiba di Brasil pada 8 Januari untuk melakukan diskusi serta mencari solusi.
“Jika CBF pada akhirnya dibekukan oleh badan FIFA, maka CBF akan kehilangan semua hak keanggotaannya dengan segera dan sampai skorsing tersebut dicabut oleh FIFA. Ini juga berarti bahwa CBF, tim perwakilan, dan klub tidak lagi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kompetisi atau kompetisi internasional apa pun saat dibekukan,” demikian pernyataan resmi FIFA