Monitorday.com- Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengisyaratkan siap maju menjadi ketua umum Partai Golkar periode mendatang. Namun harus melalui mekanisme yang benar.
“Golkar ini dibangun oleh Bung Karno. Jangan lupa. Dan saya yakin tidak semua kader Golkar paham tentang ini. Dan orang masuk Golkar itu, itu bukan ujug-ujug masuk, kita ada character test, ada diklat, diklatcam, diklatda, baru diklatnas,” kata Bahlil
Menurutnya, ia sudah melalui semua mekanisme pengkaderan. Jadi kalaupun maju, sudah memenuhi syarat.
“Saya melalui semua. Bagaimana di Papua kalau tidak lewat character test, bagaimana caranya mau jadi anggota,” katanya.
“Enggak bisa (2 hari masuk jadi ketum Golkar), ada proses,” imbuhnya.
Ia menyebut, niat maju itu terbentuk saat mendapatkan informasi suara Golkar diramalkan turun. Maka itu Bahlil merasa bertanggung jawab.
“Nah ketika kemarin Golkar itu suaranya turun, saya katakan, setiap kader Golkar yang pernah merasa dibesarkan, maka pasti baik dipanggil maupun terpanggil akan ikut mengambil bagian. Bergandengan tangan untuk menyelamatkan partai,” urai dia.
“Waktu itu kan partai kita turun sampai 6%. Jadi Pak Airlangga enggak perlu juga menutupi itu gitu lho. Kita fair-fair saja. Kalau saya kan enggak pernah bermain belakang, saya selalui bermain depan,” tegas dia.
Ia bercerita, ketika bertarung melawan Dave Laksono menjadi Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Modalnya, tak gentar dan semangat.
“Saya, sejarah pertarungan saya, waktu di AMPI 2010 yang saya lawan Dave Laksono kok, anaknya Bung Agung Laksono, waktu itu masih Wakil Ketua Umum Golkar, Menko Kesra. Hanya orang gila aja dari Papua datang melawan anaknya Menko Kesra, tapi gue lawan, gue dapet,” ujar dia.
Sebut Bukan Pengecut
Bahlil juga mengaku siap mengikuti mekanisme karena bukan pengecut. Mekanismenya juga harus sesuai pedoman organisasi Partai Golkar.
“Kader Golkar bukan jadi pengecut. Kader Golkar itu patriot. Nah dengan perspektif itu, saya katakan bahwa kalau ada ruang secara konstitusional melewati Kadismek Organisasi maka saya akan ikut. Kata-kata saya, saya akan ikut lewat mekanisme organisasi,” katanya.
“Apa itu mekanisme organisasi? Ya munas, atau munaslub. Itu kan mekanisme organisasi. Yang melakukan itu siapa? Ya pasti DPP. Munas DPP, munaslub juga DPP, atas permohonan dari daerah-daerah,” imbuhnya.
“Jadi bukan Bahlil Lahadalia. Nah kaitannya tadi kalau Gus mengatakan bahwa apakah masih ada keinginan untuk maju? InsyaAllah Gus, selama itu lewat mekanisme organisasi yang baik,” tegasnya.
Bahlil pun mengcounter isu soal ia tak layak karena pindah-pindah partai. Menurutnya, itu bukan persoalan.
“Dan kita banyak orang mengatakan kepada saya, saya bukan kader atau saya sudah berhenti. Saya mana pernah pindah partai. Saya enggak ada pindah-pindah partai,” ujar dia.
“Bukan kayak kader partai yang lain, oknum-oknum itu ya. Yang dari Golkar, pindah partai, masuk lagi Golkar, atau pemain transfer. Naturalisasi,” tutupnya.