Mantan gelandang Inter Milan, Radja Nainggolan, menolak kemewahan yang diberikan manajemen Bhayangkara FC yang memperlakukannya seperti seorang raja sejak bergabung dengan klub The Guardians pada putaran kedua Liga 1 2023/24.
Nainggolan melakukan debutnya bersama Bhayangkara dengan kemenangan 3-0 atas Persita Tangerang pada Desember lalu sebelum Liga 1 dihentikan sementara untuk persiapan timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Nainggolan masuk pada menit ke-56.
Sejak bergabung dengan Bhayangkara, Nainggolan mendapatkan perlakuan istimewa, termasuk tawaran pengawalan polisi agar tidak terjebak macet di Jakarta.
Dalam wawancaranya dengan media Belgia, Het Nieuwsblad, Nainggolan mengatakan, “Mereka memperlakukan saya seperti seorang raja. Misalnya, kemacetan di Jakarta sangat luar biasa, sehingga mereka menyarankan supaya saya menggunakan pengawalan kepolisan. Tapi saya tidak menginginkan hal seperti itu.” ungkapnya.
Situasinya juga berbeda di atas lapangan. Ketika menjalani latihan tim, beberapa rekan setimnya merasa sungkan melakukan tekel terhadapnya.
“Belum lama ini, ada pemain yang melakukan tekel kepada saya dalam sebuah sesi latihan. Dia langsung menyampaikan permintaan maaf. Saya selalu mengatakan: ‘Bersikap biasa saja, saya juga sama seperti Anda.” ujarnya.
Sebelum memutuskan berkarir di Indonesia, Nainggolan mendapatkan tawaran dari klub Eropa, termasuk KV Mechelen dan sebuah klub Serie B. Meski mendapat tawaran dari divisi dua di Italia, ia menolak karena tidak mendapatkan gaji.
“Saya sebenarnya tidak ragu sedetik pun [ketika datang tawaran dari Bhayangkara]. Saya sudah tanpa klub selama enam bulan, dan berencana pensiun jika saya belum menemukan tim sebelum akhir tahun.” tandasnya.