Monitorday.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) nasional. Penunjukan ini menjadi bagian dari langkah strategis PSSI dalam memperkuat fondasi pembinaan pemain menuju Piala Dunia 2026 dan masa depan sepak bola Indonesia.
Simon akan memimpin program identifikasi dan perekrutan pemain potensial, baik dari dalam negeri maupun dari diaspora Indonesia di luar negeri—terutama di Belanda. Ia akan bekerja erat dengan tim pelatih, termasuk Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata ke dalam keluarga besar PSSI. Pengalamannya dalam mengembangkan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami ke pentas dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Simon Melkianus Tahamata lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956. Meski lama berkiprah di Eropa, ia memiliki darah Indonesia dari Maluku. Ia dikenal luas sebagai legenda sepak bola Belanda dan pemain sayap andal yang pernah membela tim nasional Belanda sebanyak 22 kali antara 1979 hingga 1986, mencetak dua gol.
“Terima kasih atas semua pesan yang saya terima. Saya sangat menantikan kerja sama dengan coach Patrick Kluivert dan tim pelatih di Indonesia,” kata Simon dalam pernyataan resminya.
Karier profesional Simon dimulai dari Ajax Amsterdam. Bersama klub ibu kota Belanda itu, ia meraih tiga gelar Eredivisie dan satu Piala KNVB. Ia kemudian bermain untuk Standard Liege di Belgia, di mana ia memenangkan dua gelar liga dan satu Piala Belgia, serta membawa klubnya mencapai final Piala Winners 1982. Prestasinya menjadikannya salah satu pemain paling berpengaruh di era 1980-an.
Setelah itu, Simon memperkuat Feyenoord, lalu melanjutkan karier ke Beerschot dan Germinal Ekeren hingga pensiun pada 1996.
Usai gantung sepatu, Simon mendedikasikan dirinya sebagai pelatih pemain muda di berbagai klub ternama seperti Ajax Amsterdam, Standard Liege, Germinal Beerschot, hingga Al Ahli Arab Saudi. Sejak 2015, ia juga mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy sebagai bentuk komitmennya dalam pengembangan talenta muda.
Pada 3 Maret lalu, Ajax Amsterdam memberikan penghargaan emosional untuk Simon di Johan Cruyff Stadium. Ia disambut spanduk bertuliskan “Oom Simon, Terima Kasih”, menyentuh hati banyak suporter yang mengenangnya sebagai ikon klub.
Simon Tahamata dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Mei 2025 untuk mulai menjalankan tugasnya secara langsung bersama tim pelatih dan manajemen PSSI.
Dengan pengalaman panjang di level tertinggi Eropa dan reputasi sebagai pembina pemain muda, kehadiran Simon Tahamata diharapkan mampu memperkuat jaringan scouting nasional dan menjaring lebih banyak bakat unggul untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.