Monitorday.com- Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengungkapkan kemandirian pangan menjadi salah satu prioritas utama Prabowo-Gibran jika terpilih dalam Pilpres 2024. Hal ini dilakukan guna mengatasi ancaman krisis pangan.
“Sektor utama yang menjadi target swasembada Prabowo-Gibran yaitu swasembada pangan, air, dan energi. Dalam sektor tersebut, kita tidak boleh lagi bergantung kepada impor. Khusus soal pangan, Pak Prabowo sudah sampaikan bahwa pangan adalah masalah hidup mati sebuah bangsa,” jelas Budisatrio dalam keterangan tertulis, Minggu (14/1/2024).
Pimpinan Komisi IV DPR RI yang membawahi bidang pertanian, pangan, dan maritim ini menjelaskan telah terjadi defisit pangan di Indonesia saat ini. Hal ini diakibatkan penduduk yang bertambah, serta diiringi oleh turunnya produktivitas lahan. Contohnya, krisis yang terjadi pada beras.
“Data BPS menunjukkan, setiap tahun penduduk kita bertambah sekitar 3 juta jiwa dan peningkatan populasi ini belum diimbangi penambahan luas panen. Padahal beras ini dikonsumsi oleh hampir semua warga negara,” terangnya.
Menurutnya, defisit tersebut tidak bisa ditutupi dengan mengandalkan impor dari luar negeri saja.
“Belajar dari kejadian gandum saat pecah perang Ukraina Vs Rusia, rantai pasok terganggu sehingga harga gandum kita yang sangat tergantung impor meningkat tajam. Jangan sampai ini juga terjadi pada beras yang merupakan pangan utama kita,” tegasnya.
Budisatrio menerangkan Prabowo-Gibran menargetkan penambahan minimal empat juta hektare luas panen dalam program Lumbung Pangan untuk mengatasi krisis pangan.
“Lumbung pangan ini akan ada mulai dari level terkecil desa oleh para petani, sampai level nasional dengan melanjutkan food estate. Caranya adalah dengan melakukan penambahan indeks pertanaman, intensifikasi, dan pemanfaatan lahan terlantar,” bebernya.
“Teknologi digital untuk pertanian juga akan jadi prioritas. Kita akan mencetak sawah-sawah baru, sekaligus meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada dengan alat serta teknologi digital dan modern. Tak ada pilihan lain, ini harus dilakukan,” tegasnya.
Budisatrio pun mengimbau agar ada diskusi gagasan yang sehat terkait krisis pangan dalam rangka Pilpres 2024 ini mengingat isunya yang penting bagi masa depan negara.
“Keberpihakan pada isu pangan harusnya menjadi kesepakatan bersama. Kita justru menantikan ragam gagasan untuk menghadapi krisis pangan dari masing-masing pasangan calon,” papar Budisatrio.
“Dari Prabowo Gibran jelas, kita akan melanjutkan food estate dan menyempurnakannya menjadi Lumbung Pangan,” tandasnya.