Monitorday.com, Senin – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mengirim surat resmi kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mempercepat penyaluran pupuk subsidi dalam rangka musim tanam pertama. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2024, terutama di wilayah-wilayah yang sudah memasuki musim hujan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil, menyatakan kolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia (PIHC) bertujuan untuk memastikan petani dapat mengoptimalkan penyaluran pupuk subsidi. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Pertanian tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian TA 2024 yang menjamin ketersediaan stok pupuk sesuai alokasi yang telah ditentukan.
Dalam surat resmi dengan Nomor B-06/RC.210/B/01/2024, Kementan menekankan pentingnya bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2024. Adapun terkait penambahan alokasi pupuk subsidi, Ali Jamil mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp14 triliun telah disiapkan untuk musim tanam selanjutnya, sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan pupuk pada musim tanam kedua.
Menteri Pertanian, Andi Amran, sebelumnya telah meyakinkan para petani untuk fokus pada tanaman padi dalam musim tanam ini sebagai langkah percepatan tanam untuk mengantisipasi krisis pangan global. Amran juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan subsidi untuk pupuk urea dan NPK, mendukung sembilan komoditas strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
“Saat ini pemerintah memberikan subsidi untuk pupuk urea dan NPK bagi 9 komoditas yang memiliki nilai strategis dan berdampak terhadap inflasi,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran. Dengan langkah-langkah ini, Kementan berharap dapat memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan mendukung kelancaran kegiatan pertanian di Indonesia.