Pertemuan bisnis yang strategis terjadi di Manila ketika Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., menandatangani serangkaian kesepakatan untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. Dalam suasana yang penuh antusiasme, kedua pemimpin mengeksplorasi peluang baru yang dapat membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Marcos Jr. menyoroti pentingnya saling membuka akses pasar dan meningkatkan perdagangan bilateral. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) di bidang energi menjadi langkah progresif dalam memajukan sektor ini, menciptakan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan kedua negara.
Dalam perspektif bisnis, pertemuan ini bukan hanya menghasilkan kesepakatan konkrit, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investor. Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap kepercayaan Filipina terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dalam pembangunan infrastruktur penting, sambil mendorong percepatan proyek North-South Commuter Railway.
Isu perdagangan kopi Indonesia juga menjadi sorotan, dengan Presiden berharap dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures. Kedua pemimpin menunjukkan tekad untuk memastikan perdagangan bilateral terus berkembang, dengan surplus yang berpihak pada Indonesia.
Pertemuan ini bukan hanya tentang pembicaraan formal, tetapi juga menciptakan landasan kuat untuk meningkatkan kemitraan bisnis. Dengan adanya kesepakatan-kesepakatan ini, Indonesia dan Filipina memasuki babak baru dalam kerja sama ekonomi mereka, membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan bisnis di kedua negara.