Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research merilis data terbaru yang menunjukkan Gerindra tetap menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi, mencapai 17,7 persen. Sementara itu, PDIP, yang sebelumnya memimpin, kini berada di posisi kedua dengan elektabilitas 15,0 persen. Hasil ini menimbulkan potensi gagalnya PDIP untuk meraih kemenangan dalam tiga pemilu berturut-turut.
Pergerakan elektabilitas juga menyoroti kehadiran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pendatang baru yang diprediksi dapat meraih kursi di Senayan dengan elektabilitas mencapai 6,8 persen.
Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa perseteruan di kalangan elite PDIP, terutama antara Jokowi dan Megawati, menjadi faktor penurunan elektabilitas partai tersebut. Sebaliknya, Gerindra berhasil memanfaatkan dukungan dari Jokowi kepada Prabowo Subianto, yang menciptakan efek coattail yang menguntungkan partai tersebut.
Selain itu, PSI juga merasakan efek positif dari asosiasinya dengan Jokowi, serta dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Golkar juga mencatat kenaikan elektabilitas, sementara Demokrat dan PKB bersaing ketat dengan elektabilitas masing-masing 7,3 dan 7,1 persen.
Survei ini mencerminkan dinamika politik yang tengah berlangsung menjelang pemilu, di mana beberapa partai mengalami perubahan signifikan dalam tingkat dukungan mereka.