Monitorday.com – Survei terbaru dari Economics & Political Insight (EPI) Center menyoroti tingkat kepuasan yang mencengangkan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan 80,3 persen responden menyatakan puas. Bahkan, 9,3 persen di antaranya mengaku sangat puas.
“Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang mencapai 80,3 persen membuat pasangan capres-cawapres yang pro-keberlanjutan menuai efek elektoral.” Kata peneliti EPI Center, Mursalin, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (21/1).
Mursalin menegaskan bahwa tingkat kepuasan ini memberikan insentif elektoral bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkomitmen melanjutkan program-program Jokowi.
Peta kontestasi Pilpres 2024 juga mencerminkan korelasi antara kepuasan publik terhadap Jokowi dengan elektabilitas pasangan capres-cawapres. Pasangan Prabowo-Gibran dinilai paling kuat dalam menggaungkan keberlanjutan program-program Jokowi. Sebaliknya, Anies Baswedan menjadi figur sentral oposisi yang terus menyuarakan perlunya perubahan.
“Dilihat dari rekam jejaknya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berasal dari kubu yang paling kuat menggaungkan keberlanjutan program-program Jokowi,” jelas Mursalin. Perpecahan dalam kalangan elite PDIP juga membuat dukungan Jokowi bertumpu pada Prabowo.
Prabowo, yang berpasangan dengan putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, semakin memperkuat dukungan tersebut. Pasangan ini didukung hampir semua partai pendukung pemerintah, kecuali Demokrat yang berpindah koalisi.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud didukung oleh PDIP dan PPP, sedangkan Anies-Cak Imin menghadapi kompleksitas dengan perpindahan Cak Imin ke koalisi perubahan.
“Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran paling tinggi, berpeluang kuat memenangkan Pilpres dalam satu putaran,” kata Mursalin. Meskipun Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin bersaing, elektabilitas keduanya masih berjarak jauh dari pasangan Prabowo-Gibran.
Survei EPI Center dilakukan dari 9 hingga 15 Januari 2024, melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.