Connect with us

Monitor

Crowdfunding, Cara Gibran Atasi Missing Generation di Desa

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Banyak pemuda desa yang merasa harus pergi dari tempat asalnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di kota-kota besar atau bahkan di negara lain, karena mereka mengalami kesulitan dan tantangan yang tidak dialami oleh pemuda kota; mereka hidup dalam lingkaran kemiskinan dan ketertinggalan yang sulit diputus.

Berkaca pada fenomena tersebut, gagasan Cawapres no urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menyebutkan sebuah desa di Mojokerto, Jawa Timur dapat menjadi percontohan nasional terkait dengan solusi agar masyarakat perdesaan tidak ramai-ramai hijrah mencari peruntungan ke perkotaan menjadi catatan positif di debat cawapres ke-4 Minggu (21/1/2024).

Gibran menjelaskan desa wisata tersebut dibanggun dengan sistem crowdfunding, di mana warganya bahu-membahu untuk membangun desanya.

Cara ini juga diyakini menjadi solusi ampuh atas missing generation di desa.

“Ini adalah cara bagaimana agar masyarakat desa tidak meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota. Kita bangun sense of belonging kita ingin program-program yang sudah dijalankan di Mojokerto ini bisa dijalankan di desa-desa lain.” ucap Gibran.

Apa itu Crwodfunding?

Indonesia, negara berbentuk kepulauan yang juga dikenal sebagai negara agraris. Hamparan dataran yang membentang luas, membuat banyak penduduk menggantungkan hidupnya dari bidang pertanian atau perkebunan.

Namun yang menjadi permasalahan adalah, seiring luasnya lahan garapan yang tersedia, tidak diiringi dengan kesejahteraan hidup para petani di Indonesia. Banyak dari mereka justru hidup di atas garis kemiskinan. Berdasarkan kasus tersebut, Yohanes Sugihtonugroho berinisiatif untuk membuat platform bernama Crowde.

Inisiatif Yohanes membangun Crowde dimulai dari keresahannya akan kesejahteraan hidup para petani di Indonesia.

Crowde merupakan sebuah platform untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai modal kerja petani. Dengan metode crowd-lending, Crowde bergerak sebagai platform permodalan yang mengelola dana masyarakat yang disalurkan pada proyek petani.

Keuntungan yang diperoleh petani adalah mereka bisa memperoleh pendanaan sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan bagi para investor bisa dengan mudah memonitor sudah sejauh mana uang yang mereka investasikan telah berjalan.

Menurut Yohanes, tujuan utama Crowde bagi para investor adalah bagaimana membuat suatu platform yang benar-benar transparan. Sehingga para investor tidak perlu khawatir dengan dana yang diinvestasikannya.

Saat mengakses laman Crowde, calon investor bisa memilih beragam projek pendanaan yang menarik bagi mereka. Projek tersebut memiliki nilai keuntungan yang berbeda-beda, tergantung dengan tingkat resiko dari investasi tersebut.

Detail mengenai skema investasi pun dijabarkan dengan cukup detail. Mulai dari pembayaran, ekspektasi keuntungan, lama proyek, lokasi, hingga tingkat risiko.

Selain menargetkan lebih banyak petani yang bergabung dengan Crowde, Yohanes juga terus mengupayakan lebih banyak lagi investor yang bergabung. Sehingga roda investasi melalui Crowde bisa berjalan dengan baik.

Kedepannya Yohanes juga berharap akan jauh lebih banyak lagi orang-orang yang terbantu dengan adanya Crowde.

Yohanes khawatir jika langkah ini tidak dilakukan, petani bakal berkurang sehingga upaya agar petani tetap menjadi petani dan tidak berganti profesi. Jika petani sejahterah maka kran impor bisa diatasi.

Bagi Yohanes, Indonesia dinilai berpotensi menjadi negara produsen bukan konsumen.

Untuk itu, gagasan Crowdfunding yang di lontarkan Gibran memberikan nilai optmisme bahwa inilah solusi alternative buat petani agar tetap berdaya dan berkarya. Begitupun dengan anak-anak muda desa bisa lebih betah karena bisa berpenghasilan walau berada di desa.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Monitor7 mins ago

Indonesia Masuk 5 Besar Penyumbang Pelaut Dunia, Segini Jumlahnya

Ruang Sujud26 mins ago

Haedar Nashir: Prabowo Punya Komitmen Terhadap Kedaulatan Bangsa

Migas31 mins ago

Dukung KTT WWF di Bali, PLN Lakukan Langkah Ini

Ruang Sujud45 mins ago

Begini Harapan Besar Ketum PP. Muhammadiyah Kepada Prabowo Subianto

Monitor55 mins ago

Perkenalkan Prabowo ke Tamu WWF, Jokowi Bilang Begini

Sportechment1 hour ago

Timnas Irak Kirim Delegasi ke Jakarta Jelang Lawan Indonesia, Mau Apa?

Keuangan2 hours ago

Marketeers Youth Choice Award 2024: BNI Sabet 2 Penghargaan untuk Katogeri Ini

Sportechment5 hours ago

Ini Kado Perpisahan Juergen Klopp dari Liverpool

Sportechment6 hours ago

Hanya “Jagain” Trofi Liga Inggris, Pelatih Arsenal Buat Pengakuan Begini

Sportechment6 hours ago

Juarai Premier League, Manchester City Torehkan Rekor Sejarah Baru

Monitor6 hours ago

Jika Bergabung, Bamsoet: Kami Siapkan Red Carpet, Siapa Mereka?

Monitor6 hours ago

Di Sela-sela WWF di Bali, Menlu Retno Lakukan ini Untuk Palestina Merdeka

Monitor15 hours ago

PP Persis Apresiasi Kapolri: Humanis, Simpati dan Empati

Monitor16 hours ago

Mundur dari PBB, Yusril Persiapan Masuk Kabinet Prabowo?

Monitor18 hours ago

Perdagangan dengan Selandia Baru Optimis Capai Target, Ini Ekspor Utama RI

Monitor19 hours ago

Ekonomi Biru Penting Bagi Indonesia, Tapi Harus Perhatikan Hal Ini

Monitor19 hours ago

Elon Musk Tertarik Investasi di RI, Ini Sektor yang Dibidik

Monitor19 hours ago

Ternyata Ini Alasan Elon Musk Hadir di World Water Forum Bali

Monitor19 hours ago

World Water Forum Dinilai Mendesak Bagi Dunia, Apa Urgensinya?

Monitor19 hours ago

Puji Anas Urbaningrum, Bamsoet Beri Kode Keras