Sebuah survei dari jaringan restoran Inggris, Prezzo, mengungkapkan bahwa generasi Z (gen Z) mengalami “menu anxiety” di restoran, yang mempengaruhi kebiasaan makan mereka. Berikut temuan dari survei tersebut:
- Kecemasan Menu:
- 86% gen Z mengalami “menu anxiety” saat makan di restoran, dibandingkan dengan 67% dari seluruh responden.
- Kecemasan terhadap menu dipicu oleh biaya makanan, ketidaknyamanan dalam menemukan sesuatu yang disukai, dan penyesalan terhadap pesanan.
- Pemicu Kecemasan:
- Lebih dari sepertiga milenial menyatakan terlalu banyak pilihan menu sebagai pemicu kecemasan.
- 38% gen Z dan milenial tidak akan pergi ke restoran tanpa melihat menu terlebih dahulu.
- Sebagian gen Z meminta orang lain memesan makanan karena kecemasan.
- Media Sosial dan Pengaruhnya:
- Hampir sepertiga kelompok usia 25-34 memilih item menu berdasarkan penampilan di media sosial.
- Media sosial berperan dalam pilihan makanan, dengan gen Z lebih suka mencari inspirasi di Instagram dan TikTok.
- Dampak Budaya Media Sosial:
- Budaya media sosial yang “performatif” menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kecemasan dan depresi di kalangan gen Z.
- Keterikatan dengan Ponsel:
- 66% gen Z dan 58% milenial menatap ponsel saat memasak, menyebabkan makanan gosong dan masalah lainnya.
- 75% dari keduanya kurang fokus dan mengalami kecelakaan saat memasak karena keterikatan dengan ponsel.
- Sumber Inspirasi Menu:
- 71% gen Z dan 67% milenial menggunakan ponsel untuk menonton video tutorial memasak.
- 56% gen Z menggunakan TikTok, sedangkan 29% milenial lebih memilih YouTube.
- Makan dan Ponsel:
- 81% gen Z dan 60% milenial mengaku sering menggunakan ponsel saat makan, bahkan ketika bersama orang lain.
- 25% gen Z dan 23% milenial mengabaikan teman makan mereka untuk bermain ponsel saat makan.
Survei ini mencerminkan dampak budaya media sosial dan teknologi pada kebiasaan makan dan kesejahteraan psikologis generasi Z. Kecemasan terhadap menu dan keterikatan dengan ponsel menjadi tantangan yang dihadapi oleh generasi ini.