Dalam film terbaru “The Batman” yang dibintangi oleh Robert Pattinson, sang pahlawan kota Gotham City tampak lebih mengandalkan bela diri tangan kosong daripada senjata canggih. Ternyata, penggambaran ini tidak sekadar fiksi, karena dalam salah satu komiknya, Batman pernah bertemu dengan seorang yang mempelajari silat dari Indonesia, khususnya Silat Cikalong dari Jawa Barat.
Dalam komik “Batman: Legends of The Dark Knight vol 123” yang dirilis pada 1999, Batman bertemu dengan seorang kakek tua yang ahli beladiri menggunakan Silat Cikalong. Dialog antara Batman dan karakter tersebut menegaskan bahwa jenis beladiri yang digunakan adalah silat dari Jawa Barat.
Diceritakan petualangan Batman di kota yang disebut No Man’s Land, tempat para penjahat berkeliaran. Di sana, Batman berkenalan dengan seorang kakek tua yang membela para warga dengan menggunakan silat. Batman pun tertarik untuk belajar silat dari kakek tersebut.
“Beladiri yang kau pakai adalah silat bukan?” tanya Batman.
“Matamu sungguh jeli. Ini disebut Cikalong dari Jawa Barat,” jawab kakek itu.
Meskipun dalam komik tersebut hanya dijelaskan bahwa karakter bernama Bock atau Hardback yang belajar silat dari sang kakek, dalam film “The Batman,” Robert Pattinson secara aktif mempelajari koreografi bela diri Indonesia, termasuk penggunaan dua tongkat yang merupakan elemen dari seni bela diri Indonesia.
Dalam wawancara dengan Den of Geek, Robert Pattinson menyatakan, “Kami menggunakan semuanya sesuai gaya bertarung (bela diri) Indonesia dengan menggunakan dua tongkat dan gerakannya disesuaikan dengan itu.” Hasilnya, aksi keren dan brutal Batman dalam film tersebut memberikan kesan lebih nyata dan minim penggunaan CGI.
Film “The Batman” versi Matt Reeves disebut sebagai yang paling nyata dan gelap dalam sejarah sinema karakter DC tersebut. Adegan-adegan aksi yang autentik menciptakan pengalaman yang berbeda dari film-film sebelumnya.
Dengan penggambaran ini, Batman tidak hanya menjadi simbol keadilan di Gotham City tetapi juga memperkenalkan elemen seni bela diri Indonesia, khususnya Silat Cikalong, ke dalam narasi karakternya. Film ini diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatan seni bela diri Indonesia dalam kisah-kisah pahlawan super di masa mendatang.