Monitorday.com – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, dengan sikap santai menanggapi munculnya gerakan ‘salam 4 jari’ yang diartikan sebagai ajakan untuk memilih antara paslon nomor urut 1 dan 3, sehingga jumlah jari mencapai 4.
Nusron melihat gerakan tersebut sebagai respons kepanikan dari pihak tertentu, menyebutkan bahwa elektabilitas paslon Prabowo-Gibran terus mengalami tren kenaikan.
“Ya kalau nolak kan surveinya nggak naik. Gerakan-gerakan untuk menolak 02 kan sudah berbagai cara. Katanya koalisi yang penting anu lawan dinasti, lawan ini lah, macam-macam, tapi tren surveinya naik terus. Ya alhamdulillah artinya percaya sama ya kalau kayak gitu biarkan rakyat yang menilai,” ujar Nusron kepada wartawan pada Selasa (30/1).
Meskipun demikian, Nusron menganggap tidak perlu mempermasalahkan gerakan tersebut. Dia pu mengatakan bahwa itu merupakan bagian dari upaya masing-masing pihak untuk memenangkan calonnya.
“Ya namanya orang lagi panik usaha boleh-boleh saja. Itu kan bentuk rasa kepanikan. Kenapa nggak lima jari semua? Dadah, alias sudah selesai, gitu,” tambahnya.
Sebelumnya, narasi di media sosial mengenai gerakan ‘salam 4 jari’ mengajak masyarakat untuk tidak memilih paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan mempromosikan pilihan antara paslon nomor urut 1 Anies-Cak Imin dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Gerakan ini juga disertai narasi mengenai makna sila keempat yang mencerminkan kerakyatan dan melawan politik dinasti.