Monitorday.com – Survei terbaru yang dilakukan oleh Data Riset Analitika mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mencapai 51,7 persen, sehingga berpotensi memenangkan Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres) dalam satu putaran.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 21,0 persen, terpaut tipis dari pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan elektabilitas 20,1 persen dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 7,2 persen.
“Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran disebabkan oleh gelombang dukungan masif pada paruh akhir masa kampanye. Persentase yang kecil dari responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab menunjukkan berkurangnya proporsi swing voters,” kata Direktur Eksekutif Data Riset Analitika, Nana Kardina, dalam rilis survei Selasa (30/1).
Nana menyatakan bahwa serangkaian debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki pengaruh pada keputusan pemilih yang awalnya ragu-ragu. Prabowo-Gibran dianggap tampil lebih percaya diri dan mampu menggulirkan gagasan yang menarik dukungan publik.
Keberadaan Prabowo-Gibran yang terkesan sebagai kandidat petahana juga mendapatkan dampak positif dari popularitas Jokowi yang memiliki tingkat persetujuan lebih dari 80 persen. Pemilih yang puas dengan kebijakan Jokowi cenderung memilih pasangan ini.
Meskipun pasangan Ganjar-Mahfud bersaing, proporsinya lebih kecil. Perpecahan antara Jokowi dan kalangan elite PDIP membuat dukungan terhadap Ganjar menurun. Sikap kritis Ganjar-Mahfud terhadap kinerja pemerintahan Jokowi juga memberikan sentimen negatif.
Pemilih yang tidak puas dengan kebijakan Jokowi lebih mendukung Anies-Muhaimin yang terus mengadvokasi perubahan. Meskipun demikian, rendahnya persentase ketidakpuasan membuat dukungan terhadap pasangan nomor urut 01 terbatas.
Dengan demikian, berdasarkan hasil survei jika peta kontestasi tidak berubah hingga hari pencoblosan, Prabowo-Gibran berpotensi memenangkan Pilpres pada 14 Februari mendatang.
Survei Data Riset Analitika dilakukan pada 20-25 Januari 2024, dengan melibatkan 1200 responden dari 38 provinsi. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.