Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan klarifikasi terkait kontroversi penggunaan kartu biru yang diisukan akan diterapkan di semua pertandingan sepak bola. FIFA menegaskan bahwa penerapan kartu biru di level tertinggi sepak bola sulit diterapkan dan dinilai sebagai uji coba yang prematur.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh FIFA di akun media sosial pada Jumat (9/2), FIFA menegaskan bahwa laporan tentang penggunaan ‘kartu biru’ di level elit sepak bola adalah tidak benar dan terlalu cepat dalam implementasinya.
Kontroversi muncul setelah Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) memperkenalkan aturan baru yang melibatkan penggunaan kartu biru bersama dengan kartu kuning dan merah dalam pertandingan sepak bola.
Kartu biru dikeluarkan oleh wasit untuk memberi peringatan kepada pemain yang terlibat dalam perselisihan atau pelanggaran sinis.
Pemain yang menerima kartu biru akan dihukum dengan pengusiran dari lapangan selama 10 menit, sebelum mereka diizinkan untuk kembali bermain. Namun, jika seorang pemain mendapatkan dua kartu biru dalam satu pertandingan, mereka akan mendapat kartu merah.
Meskipun aturan kartu biru ini telah diuji coba dan dinilai berhasil dalam sepak bola amatir dan remaja di Inggris dan Wales, FIFA menilai bahwa uji coba tersebut harus dibatasi pada pertandingan level rendah.
“Uji coba ini harus dibatasi pada pengujian yang bertanggung jawab di level yang lebih rendah,” ucap FIFA dalam pernyataannya.
FIFA juga menyatakan bahwa topik ini akan dibahas lebih lanjut pada Rapat Umum Tahunan IFAB yang dijadwalkan pada tanggal 2 Maret mendatang.