Monitorday.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa GovTech Indonesia yang diberi nama INA Digital akan resmi diluncurkan pada akhir bulan Februari 2024. “Akhir bulan ini, mudah-mudahan kalau tidak ada apa-apa, bisa diluncurkan,” ungkap Erick Thohir di Jakarta pada Senin (12/2).
Erick menyampaikan bahwa konsep seperti GovTech telah berhasil diterapkan di beberapa negara Asia, termasuk China dan India. Ia menyoroti potensi sistem pemerintahan berbasis teknologi ini dalam menekan tingkat kemiskinan hingga di bawah 1 persen.
“Kita sudah studi banding dengan negara-negara yang sudah berhasil, seperti China yang mampu menekan kemiskinan sampai di bawah 1 persen, dan percepatan pembangunan di India yang mencapai target 40 tahun dalam 10 tahun,” ujar Erick.
INA Digital merupakan wujud dukungan terhadap amanat Perpres Nomor 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional. Ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi berkualitas demi akselerasi transformasi layanan prioritas dalam sembilan sektor yang telah ditetapkan.
Sembilan sektor prioritas tersebut melibatkan layanan kesehatan, pendidikan, bantuan sosial, identitas digital berbasis data kependudukan, layanan Satu Data Indonesia (SDI), transaksi keuangan, integrasi portal servis, layanan aparatur negara, hingga SIM online.
INA Digital sedang dalam tahap persiapan matang, dan Kementerian serta lembaga yang memiliki sembilan layanan prioritas SPBE diminta untuk percepatan penyelesaian tugas bersama dengan Peruri. Tujuannya adalah menyepakati solusi yang tepat guna serta menyusun penugasan kepada Peruri.
INA Digital akan berperan dalam mendukung Kementerian, Lembaga, dan pemerintah daerah dalam membangun dan mengintegrasikan teknologi berkualitas. Hal ini bertujuan menciptakan solusi layanan publik yang efektif dalam mendukung transformasi digital berkelanjutan.