Connect with us

Monitor

Pembangunan SDM Industri Pererat Hubungan Indonesia-Korea Selatan

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), perluasan potensi, akses pasar, serta peningkatan investasi dan perdagangan Indonesia-Korea Selatan.

Penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) tersebut difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin.

“MoU tersebut diharapkan akan memperkuat kerja sama sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia dan Korea, memperluas potensi, mendorong akses pasar yang lebih luas dan berkesinambungan bagi sektor industri yang terlibat, serta membuka jalan bagi peningkatan investasi dan perdagangan antara kedua belah pihak,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, 18 September 2023.

Dirjen KPAII berharap, MoU tersebut juga akan menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea. Eko optimistis bisa membawa manfaat yang berkelanjutan bagi kedua pihak dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa depan.

Di sisi lain, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan semakin erat dan sinergi antar industri semakin meningkat.

Korea Selatan dan Indonesia telah menjadi mitra selama 50 tahun, khususnya dalam bidang diplomatik, ekonomi, dan industri pengolahan. Negeri ginseng tersebut kini telah memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam investasi dan pengembangan industri elektronik, otomotif, serta besi baja di tanah air.

Di tengah perubahan dinamis di pasar global, seperti fluktuasi harga komoditas dan perubahan regulasi perdagangan, langkah-langkah dalam program substitusi impor semakin penting.

“Dengan meningkatkan produksi dalam negeri, program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong inovasi teknologi, dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal,” paparnya.

Ppuri technology sendiri merupakan istilah dalam Bahasa Korea untuk menyebut teknologi yang digunakan dalam proses dasar di sektor manufaktur.

Lingkup kerja sama Ppuri Technology meliputi pelatihan/peningkatan kapasitas tenaga kerja industri dan penerapan sertifikasi standar SDM industri di Indonesia.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM industri dalam melakukan proses dasar manufaktur, termasuk casting, molds, welding, heat treatment, metal forming, dan surface treatment.

Langkah ini akan dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi pemrosesan generasi berikutnya, yang mencakup injection press, precise machining, additive manufacturing, industrial film and paper processing, robots, sensor, industrial intelligence software, dan engineering design.

Dalam acara penandatanganan MoU, Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan menyampaikan bahwa jumlah kebutuhan tenaga kerja industri kompeten sekitar 682.000 orang setiap tahun.

Salah satu kontribusi BPSDMI Kemenperin dalam penciptaan SDM industri yang kompeten adalah melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan industri berbasis kompetensi di unit-unit pendidikan yang dimiliki, termasuk sembilan SMK, 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, dan tujuh Balai Diklat Industri.

“Kami menyambut baik dan berterima kasih dengan bertambahnya KPIC menjadi stakeholder yang turut mendukung Pembangunan SDM industri dan mempererat hubungan Indonesia-Korea Selatan,” tambahnya.

Sementara itu, Chief Executive Director KPIC Kim Hyun-jung menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama ini akan secara signifikan meningkatkan daya saing sektor manufaktur di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya tahun 2023 yang merupakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia.

Menurutnya, Indonesia menjadi negara target proyek global pertama KPIC dengan fokus pada pembinaan SDM dalam industri dasar di Indonesia. Selanjutnya, juga menyasar penguatan pertukaran timbal balik untuk merumuskan beragam agenda kerja sama. Ia berharap kolaborasi ini akan menghasilkan hasil yang positif dan produktif bagi industri utama kedua negara.

Kedua belah pihak menegaskan bahwa hubungan bilateral yang semakin erat antara Indonesia dan Korea Selatan telah memunculkan sinergi yang signifikan antara sektor-sektor industri kedua negara.

Dalam kerangka ini, penandatanganan MoU Kerja Sama Ppuri Technology serta diselenggarakannya “Korea-Indonesia Ppuri Industry Technology Seminar” menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di sektor industri antara kedua negara.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Infrastruktur32 mins ago

Triwulan I 2024, Hutama Karya Capai Kontrak Baru Senilai…

Sportechment53 mins ago

Gonjang-ganjing Rumah Tangga Jennifer Lopez dan Ben Affleck, Ada Apa?

Sportechment1 hour ago

Stafsus Presiden Grace Natalie Buka 1St World Barongsai Championships 2024

Monitor2 hours ago

Prof Rokhmin Paparkan Strategi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Keuangan4 hours ago

Raih Laba 5,7 Triliun Tahun 2023, Berapa Dividen Yang Dibagikan BSI?

Ruang Sujud6 hours ago

Sikapi Polemik Hukum Musik, PP. Muhammadiyah Ingatkan Soal Proxy War

Monitor7 hours ago

Bantuan untuk Palestina Diblokade Israel, Apa Langkah Indonesia?

Asuransi7 hours ago

IFG Life Gandeng Banyak Perusahaan Pelat Merah, Mau Ngejar Apa?

Migas7 hours ago

Pertamina Hulu Rokan Penghasil Migas Terbesar di Indonesia, Segini Produksinya Perhari

Monitor7 hours ago

Indonesia Jadi Negara dengan Kampus Terbanyak, di Posisi Berapa?

Monitor8 hours ago

Salah Besar Pendidikan Tinggi Disebut Kebutuhan Tersier, Ini Catatan JPPI

Pariwisata8 hours ago

InJourney Group Gercep, Serahkan Bantuan Tanggap Darurat Bencana Sumbar. Apa Saja Rinciannya?

Pariwisata8 hours ago

De Javu, Menko Luhut Bakal Kembali Temui Elon Musk. Bahas Apa?

Monitor8 hours ago

OJK Berantas 915 Entitas Keuangan Ilegal, Mana Terbanyak?

Monitor9 hours ago

Cek Kekayaan Jokowi dan Ma’ruf Amin dari 2019 hingga 2023

Pariwisata9 hours ago

3 Daya Tarik Anjungan Sarinah yang Gak Banyak Orang Tahu

Telekomunikasi10 hours ago

TelkomGroup Siap Mendukung World Water Forum 2024 di Bali

Monitor10 hours ago

RUU Penyiaran Jadi Polemik, Menkominfo Tak Ingin Ada ‘Wajah Baru’ Pembungkaman Pers

Review10 hours ago

Upaya PPA dalam Mengembalikan Kejayaan BUMN

Ruang Sujud11 hours ago

Kocak! Belasan Tentara Israel Masuk Rumah Sakit Gara-gara Hewan Ini