Kritik Radja Nainggolan terkait pemain yang mendapatkan kartu merah namun masih berada di bench pemain dalam laga Persebaya vs Bhayangkara FC menjadi bahan pelajaran bagi PT LIB.
Nainggolan mempertanyakan ketidaktegasan perangkat pertandingan yang tidak mempermasalahkan Reva Adi duduk di bench setelah diusir wasit. Menurutnya, hal ini tidak pernah terjadi sepanjang kariernya.
Menanggapi kritik tersebut, PT LIB tidak ingin mencari siapa yang salah. Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, mengatakan bahwa pihaknya akan menjadikan situasi ini sebagai bahan pembelajaran.
“Hal-hal seperti ini sering luput juga. Ke LIB pun jawabannya bisa berbeda-beda. Itu sudah terjadi dan kami ambil pelajaran. Bisa jadi ada ketidaktahuan atau kesengajaan tapi harus dicek dulu. Kita bicara visi ke depan beberapa hal yang besar dan hangat di publik. Hal-hal seperti ini kalau tidak di-up sama Radja mungkin kita juga tidak ngeh,” kata Asep.
Diduga ada kesalahan perangkat pertandingan yang dianggap tidak mengerti aturan atau murni karena kelalaian.
“Hal seperti ini kalau teman-teman teliti, di aspek ini juga ada edukasi law of the game dan lain-lain. Melihat pola itu memang LIB dalam kapasitasnya ingin meng-encourage semua klub karena ini harus dicari tahu dulu jawabannya,” tutur Asep.
“Bisa jadi pemain tidak tahu atau wasitnya terlewat. Kita bukan bicara detail atau lalai, ini yang jadi PR besar kita juga. Nanti di club licensing ada kaitan tentang edukasi ini,” ucapnya.