Monitorday.Com – Selain menjaga ketersediaan beras di tengah masyarakat, Perusahaan Umum [Perum] Bulog juga tengah bekerja keras menjaga kualitas beras di gudangnya. Salah satu teknologi yang digunakan adalah cocoon.
Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, teknologi cocoon adalah teknik menyimpan beras dan biji-bijian menggunakan penutup berbahan plastik yang akan menyungkup beras, dan menjaga kualitasnya untuk jangka waktu tertentu.
Tri juga bilang, metode cocoon menjaga kadar CO2 pada titik tertentu dan meminimalkan oksigen. Dengan kontrol CO2 dan oksigen yang minimal, tidak lagi ada kesempatan bagi hama untuk hidup dan mengganggu atau menurunkan mutu beras.
“Penyimpanan dengan cocoon ini ramah lingkungan karena tidak ada lagi perlakuan-perlakuan dan perawatan dengan menggunakan obat-obatan kimia. Kalau dengan penyimpanan konvensional, perlu perlakuan spraying dan fumigasi bahan kimia. Tapi, selama tersimpan dalam sungkup plastik cocoon, tidak diperlukan lagi perlakuan tersebut. Dengan begitu, Bulog dapat menghemat pemgeluaran biaya perawatan beras secara signifikan,” kata Tri dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu (14/8/2023) lalu.
Bulog, kata Tri, memang tengah menghitung penghematan yang diperoleh dengan metode cocoon. “Yang jelas, kalau dalam setahun, kami melakukan fumigasi 3 kali dan spraying 10-12 kali. Tapi, dengan teknologi cocoon kami tidak melakukan itu lagi. Jadi, nggak butuh biaya untuk itu lagi,” ungkap Tri.
Menurut Tri, dengan cocoon, hama-hama yang biasanya muncul pada bulan kedua atau ketiga saat penyimpanan, tidak akan berkembang, bahkan mati.
Bulog, kata Tri, mulai menerapkan metode penyimpanan beras dengan cocoon sejak bulan Juli-Agustus 2018. Kondisi, kualitas, dan jumlah beras akan sama dengan saat awal disimpan. Kemasan karung pembungkus juga masih tampak bagus dan rapi seperti semula saat dimasukkan dalam sungkup cocoon.
Tri mengklaim, metode penyimpanan cocoon tersebut adalah salah satu inovasi Bulog sebagai bagian dari penugasan untuk menjaga jumlah stok beras yang aman.