Monitorday.com – Industri bioenergi di Indonesia menghadapi tantangan tidak hanya dari segi kebijakan dan teknologi, tetapi juga dari aspek keberlanjutan dan penerimaan masyarakat. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengungkapkan bahwa tidak semua masyarakat menerima bioenergi dengan baik karena kekhawatiran akan dampak lingkungan.
“Ada kekhawatiran dampak lingkungan seperti penggunaan lahan yang berpotensi merusak ekosistem, mempengaruhi biodiversity, dan masalah keberlanjutan,” kata Jisman. Selain itu, tantangan dari pasar global juga menjadi perhatian, terutama terkait dengan kebijakan Uni Eropa yang mencoba mendiskriminasikan produk biofuels Indonesia.
Untuk mengatasi tantangan ini, Jisman menekankan perlunya pendekatan terpadu yang melibatkan pemerintah, industri, akademisi, dan NGO. Selain itu, eksplorasi peluang dan potensi dalam industri biodiesel dengan teknologi juga dianggap penting.