Bio Farma, induk Holding BUMN Farmasi, memberikan dukungan penting bagi langkah Pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan kesehatan dunia dengan menyediakan 10 juta dosis vaksin bOPV (bivalent oral polio vaccine) untuk program hibah vaksin dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan RI kepada masyarakat Afghanistan.
Pelepasan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, serta turut dihadiri oleh Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia selalu siap untuk berkontribusi dalam menangani masalah kemanusiaan di dunia.
“Hibah Vaksin Polio produksi Bio Farma ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada rakyat Afghanistan. Insyaallah, manfaatnya akan banyak dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat Afghanistan yang memerlukannya. Indonesia menunjukan bahwa kita siap berkontribusi untuk masalah kemanusiaan,” kata Retno.
Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pelepasan produk vaksin polio merupakan bentuk dukungan Indonesia sebagai negara sahabat kepada Afghanistan.
“Semoga Indonesia terus mampu meneruskan upaya baik dalam membangun dunia yang lebih aman, damai, dan sejahtera,” papar Sri Mulyani.
Sri Harsi Teteki dari Bio Farma menyampaikan bahwa penyediaan vaksin bOPV kepada Masyarakat Afghanistan adalah bentuk komitmen Bio Farma untuk mendukung kesehatan global.
“Kami harap vaksin produksi kami dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Afghanistan dan mengharumkan nama bangsa melalui penyaluran produk kami,” ungkap Sri Harsi.
Vaksin bOPV yang disediakan oleh Bio Farma adalah salah satu bentuk perjuangan dalam memberantas polio. Produk ini telah mendapat sertifikat prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2010, dan memberikan perlindungan terhadap Polio 1 dan 3, menjadikannya kontribusi yang berarti dalam menjaga kesehatan masyarakat dunia.