Connect with us

Kaesang Pangarep, Ketum Partai Termuda

Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi resmi dilantik menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Banyak disorot lantaran terjadi kurang dari seminggu sejak ia bergabung pada Sabtu (23/09).

Deni Irawan

Published

on

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sportechment

Inter Milan Dapuk Cristian Chivu Jadi Arsitek Baru

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Inter Milan dikabarkan segera mengumumkan penunjukan Cristian Chivu sebagai pelatih kepala baru, menggantikan Simone Inzaghi yang telah resmi hengkang ke klub asal Arab Saudi, Al Hilal.

Kabar penunjukan ini pertama kali dilaporkan oleh pakar transfer kenamaan Italia, Gianluca Di Marzio, yang menyebut bahwa Chivu telah menyetujui kontrak berdurasi dua tahun hingga Juni 2027. Ia akan menerima bayaran sekitar dua juta euro per musim, atau setara Rp37 miliar.

Chivu bukan sosok asing bagi publik Giuseppe Meazza. Mantan bek asal Rumania itu pernah membela Inter Milan selama tujuh musim (2007–2014) dan menjadi bagian penting dari skuad legendaris yang meraih treble winner—Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions—di bawah asuhan Jose Mourinho pada tahun 2010.

Setelah gantung sepatu pada 2014, Chivu memulai karier sebagai pelatih di jajaran akademi Inter Milan. Ia menukangi tim-tim usia muda mulai dari U-14 hingga U-19, sebelum dipercaya menangani klub Serie A lainnya, Parma, sejak Februari 2025.

Selama melatih Parma, Chivu mencatatkan performa yang cukup solid dengan tiga kemenangan, tujuh hasil imbang, dan tiga kekalahan. Hasil ini cukup untuk menyelamatkan Parma dari degradasi, dengan finis di peringkat ke-16 klasemen akhir Serie A musim lalu.

Penunjukan Chivu dilakukan setelah Inter gagal merekrut Cesc Fabregas dari Como 1907. Klub milik pengusaha Indonesia Hartono bersaudara tersebut menolak melepas Fabregas, yang masih terikat kontrak jangka panjang.

Nama-nama seperti Patrick Vieira dan Roberto De Zerbi sempat masuk dalam radar Inter. Namun, kedekatan emosional Chivu dengan klub serta ketersediaannya menjadi faktor penentu dalam keputusan akhir manajemen Nerazzurri.

Inter Milan akan memulai persiapan di bawah arahan Chivu untuk menghadapi laga perdana mereka di Grup E Piala Dunia Antarklub FIFA melawan wakil MLS, Monterrey, yang akan berlangsung pada 18 Juni 2025.

Dengan pengalaman sebagai pemain sekaligus pengasuh tim muda Inter, Chivu diharapkan mampu membawa kesinambungan dan semangat baru bagi klub yang musim lalu nyaris meraih gelar domestik ganda.

Continue Reading

Sportechment

Ivan Gunawan Pamer Kepala Botak Usai Tuntaskan Rangkaian Ibadah Haji

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kabar bahagia datang dari desainer kenamaan Tanah Air, Ivan Gunawan. Di tahun 2025 ini, pria yang juga dikenal sebagai presenter itu telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan resmi menyandang gelar haji mabrur.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Ivan Gunawan melalui unggahan di akun media sosial pribadinya. Dalam postingan yang diunggah pada Kamis (6/6), Ivan menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

“Selamat Hari Raya Idul Adha… MasyaAllah, atas izin Allah saya jadi haji mabrur 🙏🙏🙏,” tulis Ivan dalam keterangan unggahan di Instagram.

Unggahan tersebut juga menampilkan penampilan terbaru Ivan Gunawan yang mencuri perhatian publik. Ia tampil dengan kepala plontos, simbol telah menjalani tahalul—tahapan mencukur rambut sebagai tanda selesainya sebagian besar rangkaian ibadah haji dan keluar dari keadaan ihram.

Penampilan barunya yang berbeda dari biasanya langsung mencuri perhatian warganet. Selama ini, Ivan identik dengan rambut klimis dan rapi. Kini, pria berusia 43 tahun itu tampil dengan kepala botak, yang justru menuai pujian dan doa dari para penggemarnya.

Dengan gaya khasnya, Ivan turut menyisipkan candaan soal penampilan barunya. Ia menyamakan dirinya dengan komedian Wendy Cagur.

“Menyempurnakan ibadah haji, begini toh rasanya jadi @wendycagur,” ucap Ivan sambil berseloroh.

Unggahan tersebut dibanjiri komentar positif dari para pengikutnya. Banyak yang mengucapkan selamat dan turut mendoakan agar hajinya menjadi ibadah yang diterima.

“MasyaAllah, sudah selesai ibadah hajinya. Terharu, semoga berkah,” tulis akun @lis. “Tetap ganteng walau botak, InsyaAllah hajinya barokah,” komentar akun @fit.
“Hahaha MasyaAllah, Pak @wendycagur ada temennya 😂,” tulis akun @gal*** dengan nada bercanda.

Ivan Gunawan kini telah kembali ke Tanah Air dengan status sebagai seorang haji. Penampilannya mungkin berubah, namun semangat dan dedikasinya dalam menjalani ibadah menjadi inspirasi banyak orang.

Continue Reading

Sportechment

Kapan Liga Spanyol 2025/2026 Dimulai?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kompetisi Liga Spanyol LaLiga musim 2025/2026 resmi dijadwalkan dimulai pada 17 Agustus 2025 dan akan berakhir pada 24 Mei 2026. Divisi Segunda atau Liga 2 Spanyol juga akan dimulai pada tanggal yang sama, namun berakhir lebih lambat, yakni 31 Mei 2026.

Dikutip dari laman resmi LaLiga, Sabtu (7/6), operator liga kembali menerapkan sistem jadwal tidak simetris yang telah digunakan sejak musim 2019/2020. Artinya, tidak ada dua pekan pertandingan yang memiliki susunan laga yang identik.

LaLiga dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menyatakan bahwa pendekatan jadwal asimetris ini dirancang untuk mengakomodasi berbagai faktor seperti keamanan, keterlibatan klub di kompetisi Eropa, festival, acara besar, hingga renovasi stadion.

Model ini juga bertujuan meningkatkan kehadiran penonton di stadion serta angka penonton siaran televisi.

Sementara itu, babak play-off promosi dari Divisi Segunda akan berlangsung pada 7 hingga 21 Juni 2026.

Selain itu, lima jeda internasional selama musim kompetisi akan berlangsung pada:

  1. 1–9 September 2025
  2. 6–14 Oktober 2025
  3. 10–18 November 2025
  4. 28–31 Maret 2026
  5. 1–9 Juni 2026

Libur Natal bagi klub-klub LaLiga akan dimulai usai pertandingan pada Minggu, 21 Desember 2025, dan kompetisi akan dilanjutkan pada akhir pekan tanggal 4 Januari 2026.

Meski jadwal kick-off dan penutupan sudah diumumkan, rincian pertandingan Liga Spanyol dan Liga 2 Spanyol musim depan diperkirakan akan dirilis dalam waktu dekat.

Continue Reading

Review

Perjamuan Kekuasaan di Meja Makan

Pertemuan simbolik Prabowo, Gibran, dan Megawati di Hari Lahir Pancasila menyimpan makna politik dalam, di tengah riuh isu pemakzulan dan permainan opini publik.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Suasana peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin (2/6/2025), mendadak menjadi panggung drama politik tingkat tinggi. Di sana, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tampil bersama dalam satu frame publik yang langka pasca-Pilpres 2024. Namun, publik tidak hanya melihat seremoni, melainkan membaca sandi kekuasaan yang sedang dinegosiasikan tanpa kata, tapi penuh makna.

Di satu sisi, Prabowo tampil luwes, seolah mengukuhkan dirinya sebagai pemegang kendali narasi. Gibran berdiri di sisi setia, tersenyum datar, namun sorot matanya tajam. Di sisi lain lapangan, ada sosok Try Sutrisno, tokoh senior militer dan mantan wakil presiden yang gencar menggaungkan isu pemakzulan Gibran. Sebuah ironi visual terjadi—Gibran dan Try berada dalam satu ruang negara, tapi terpisah oleh kredo yang berbeda. Satu bicara loyalitas, yang lain bicara pelanggaran etika.

Upacara ini bukan sekadar upacara. Ini adalah panggung simbolik dari “perjamuan kekuasaan”—di mana gesture, pakaian, dan siapa berdiri di mana, lebih vokal dari pidato kenegaraan manapun. Kajian linguistik terapan dalam konteks ini menunjukkan bahwa jamuan makan atau pertemuan seremonial memiliki muatan komunikasi non-verbal yang kental. Dalam budaya politik Indonesia, pertemuan fisik seperti ini adalah pesan tersirat: harmoni semu, atau upaya menutup retakan yang menganga.

Try Sutrisno jelas tidak mundur. Seruan pemakzulan terhadap Gibran masih ia gaungkan sebagai bentuk perlawanan terhadap praktik politik dinasti dan pelanggaran konstitusi. Namun di balik itu, publik menyaksikan bagaimana Prabowo memainkan peran sebagai dirigen, mengatur irama ketegangan agar tetap terdengar merdu di telinga rakyat. Ia mempertemukan lawan dan kawan di satu ruang, mengesankan stabilitas, meski substansi konfliknya belum selesai.

Prabowo tidak hanya sedang menunjukkan kekuatan politik, tapi juga kecerdikan dalam mengelola opini. Ini yang membuat analis wacana kritis melihat bahwa kekuasaan dalam politik tidak hanya dibangun melalui argumen, tetapi juga melalui kontrol atas simbol, ruang, dan narasi publik. Bahasa tubuh, kehadiran tokoh, dan framing media menjadi instrumen dominasi yang halus namun efektif.

Makna linguistik dari “jamuan kekuasaan” ini terletak pada kemampuannya membungkus konflik dalam balutan harmoni. Prabowo mempertemukan Megawati, Gibran, dan bahkan Try, bukan untuk menyatukan visi, tapi untuk mengontrol persepsi. Sebuah komunikasi politik tingkat tinggi, di mana yang tidak dikatakan justru paling keras berbicara.

Publik pun dibuat semakin bingung: apakah ini bentuk rekonsiliasi, sandiwara politik, atau pengalihan isu? Namun satu hal pasti, wacana pemakzulan yang terus digaungkan Try Sutrisno menjadi ancaman simbolik bagi stabilitas awal pemerintahan Prabowo-Gibran. Meski tertutup dalam jamuan simbolis, luka politik tetap menganga, menunggu momentum baru untuk meledak.

Continue Reading

Review

Listyo Sigit Tetap Kapolri, Tak Tergoyahkan

Istana tegaskan Jenderal Listyo Sigit Prabowo tetap Kapolri dan aktif bekerja, meski isu pencopotan kembali mencuat.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Spekulasi politik soal perombakan elite keamanan nasional kembali mencuat, kali ini menyasar posisi Kapolri. Namun, Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali membuktikan dirinya bukan sosok yang mudah digoyang.

Sinyal kuat datang langsung dari lingkar dalam kekuasaan. Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya, dengan nada tegas membantah kabar pencopotan itu.

“Kapolri Sigit masih aktif dan menjalankan tugas seperti biasa. Bahkan kemarin baru saja menghadap Presiden untuk menyampaikan laporan bulanan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Pernyataan itu bukan sekadar klarifikasi. Di tengah hiruk-pikuk isu reshuffle dan ketegangan di tubuh pemerintahan, pernyataan ini seolah menampar keras para penyebar spekulasi. Lebih dari itu, ini menjadi penegasan bahwa Prabowo dan Sigit masih sejalan, bahkan saling menopang dalam menjaga ritme pemerintahan yang tengah bersiap menempuh fase barunya.

Bukan kebetulan jika sehari setelah isu ini merebak, Jenderal Sigit justru muncul di rombongan Presiden dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Barat. “Pak Kapolri ikut dalam kunjungan kerja Presiden ke Kalbar, mau meninjau panen jagung,” lanjut Teddy. Kegiatan ini, yang di permukaan tampak sebagai agenda kerja biasa, sebetulnya menyimpan makna politis yang dalam. Di tengah situasi yang memanas, tampilnya Kapolri bersama Presiden merupakan bentuk konsolidasi kekuasaan dan loyalitas yang sedang diuji.

Di balik layar, jabatan Kapolri bukan posisi sembarangan. Dalam lanskap politik Indonesia, terutama di masa transisi pemerintahan, posisi ini menjadi titik strategis. Stabilitas keamanan dan pengaruh terhadap kebijakan hukum menjadikan Kapolri sebagai salah satu pilar utama dalam struktur kekuasaan nasional.

Maka tak heran, kabar soal pencopotan Sigit langsung membakar diskusi di berbagai ruang politik, baik terbuka maupun tertutup. Namun sampai detik ini, semua upaya menggoyang kursi Kapolri tak membuahkan hasil. Justru sebaliknya, kehadiran Sigit di setiap momen penting pemerintahan menunjukkan bahwa ia masih dipercaya dan dibutuhkan.

Sumber internal yang dekat dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut bahwa Jenderal Sigit akan tetap menjabat hingga masa pensiunnya tiba. “Nanti diganti setelah Listyo memasuki pensiun,” ujarnya singkat, namun penuh makna. Ini memperkuat kesan bahwa tidak ada ruang untuk intervensi politik jangka pendek dalam keputusan strategis seperti ini.

Di tengah wacana liar yang terus bergulir, Istana kini memberi penegasan. Dan Sigit, dengan langkah tenangnya, tampaknya lebih sibuk bekerja ketimbang meladeni isu. Yang jelas, hingga saat ini, Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih berdiri kokoh di pucuk kepolisian Indonesia.

Continue Reading

Ruang Sujud

Kesalahan Umum Saat Lempar Jumrah dan Cara Menghindarinya

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Meskipun lempar jumrah adalah bagian penting dari ibadah haji, banyak jemaah yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam pelaksanaannya. Kesalahan-kesalahan ini bisa berdampak pada keabsahan ibadah atau bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Salah satu kesalahan paling umum adalah melempar batu secara bersamaan, bukan satu per satu. Padahal syariat mengatur agar jemaah melempar tujuh batu kecil secara terpisah, dengan membaca takbir di setiap lemparan. Melempar beberapa batu sekaligus hanya dihitung satu lemparan saja, dan bisa menyebabkan kurang dari tujuh lemparan sah.

Kesalahan berikutnya adalah menggunakan batu yang terlalu besar atau benda sembarangan seperti sandal atau botol. Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan batu yang digunakan seukuran ujung jari atau biji kacang. Melempar benda besar bukan hanya tidak sah, tapi juga membahayakan keselamatan jemaah lain.

Banyak jemaah juga salah arah, yaitu tidak mengarah ke pilar jumrah dengan tepat. Beberapa hanya melempar asal, tanpa memastikan batu masuk ke kolam tempat pilar berada. Padahal, lemparan yang tidak masuk ke area yang ditentukan tidak dihitung sah.

Selain itu, ada pula yang tidak menjaga urutan lemparan saat hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah). Lemparan harus dimulai dari Jumrah Ula, lalu Wustha, dan terakhir Aqabah. Melanggar urutan ini bisa mengacaukan pelaksanaan ibadah karena tiap hari memiliki struktur yang teratur.

Menyerobot atau mendesak jemaah lain saat melempar juga termasuk kesalahan yang merusak adab dan bisa menimbulkan bahaya. Beberapa jemaah memaksakan diri ingin berada di posisi paling depan agar lemparannya “lebih afdol”, padahal pelemparan dari jarak jauh tetap sah asal masuk area.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, jemaah disarankan untuk:

Mengikuti bimbingan dari pembimbing ibadah haji secara cermat.

Mempersiapkan batu yang sesuai ukuran sejak di Muzdalifah atau Mina.

Mengikuti jadwal lempar jumrah yang telah ditentukan petugas haji demi menghindari kerumunan.

Memastikan jumlah lemparan dengan menghitung setiap kali melempar sambil membaca “Allahu Akbar”.

Menjaga niat dan kesabaran, tidak terburu-buru, dan menghindari emosi saat berada di lokasi yang padat.

Bagi jemaah yang lanjut usia, sakit, atau perempuan yang rentan terdorong dalam kerumunan, sebaiknya meminta bantuan atau melakukan badal jumrah (diwakilkan oleh orang lain yang mampu).

Dengan memahami kesalahan umum ini dan menghindarinya, jemaah dapat melaksanakan lempar jumrah dengan lebih tenang, khusyuk, dan sah secara syariat. Ibadah haji bukan hanya soal menyelesaikan rangkaian ritual, tetapi tentang menjaga niat, disiplin, dan keselamatan dalam setiap amal.

Continue Reading

Sportechment

Menanti Pembuktian Marquez Sang Penakluk Sirkuit Aragon, Lihat Jadwalnya

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Ajang MotoGP 2025 memasuki seri kedelapan yang akan digelar di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, pada Jumat (6/6) hingga Minggu (8/6).

Balapan ini menjadi sorotan karena berlangsung di lintasan yang dikenal sebagai “kandang” Marc Marquez—pembalap yang mendominasi Aragon dengan enam kemenangan dan enam pole position sepanjang kariernya.

Namun, musim ini menghadirkan dinamika baru. Kemenangan mengejutkan Marco Bezzecchi di GP Inggris di Silverstone pada 25 Mei lalu menjadi pengingat bahwa peta persaingan MotoGP 2025 semakin tak tertebak.

Meski Aragon merupakan sirkuit andalan Marquez, performanya bersama Ducati Lenovo belum sepenuhnya konsisten. Di GP Inggris, Marquez sempat kehilangan kontrol dan gagal finis maksimal, menimbulkan tanda tanya besar mengenai peluangnya di kandang sendiri.

Situasi ini membuka peluang bagi para pesaingnya, termasuk sang adik, Alex Marquez, yang berharap bisa memanfaatkan celah dan mencuri kemenangan di Aragon. Tak kalah berbahaya adalah rekan setim Marc, Francesco Bagnaia, yang sudah dua kali merebut pole position di sirkuit ini dan berpotensi memberi kejutan.

Jadwal Lengkap GP Aragon 2025 (WIB):

  • Latihan Bebas 1: Jumat (6/6), 15.45–16.30
  • Latihan: Jumat (6/6), 20.00–21.00
  • Latihan Bebas 2: Sabtu (7/6), 15.10–15.40
  • Kualifikasi 1: Sabtu (7/6), 15.50–16.05
  • Kualifikasi 2: Sabtu (7/6), 16.15–16.30
  • Sprint Race: Sabtu (7/6), 20.00
  • Balapan Utama: Minggu (8/6), 19.00

Dengan semakin ketatnya persaingan dan munculnya nama-nama baru dalam daftar pemenang, seri Aragon dipastikan akan menjadi salah satu tontonan paling menarik musim ini. Mampukah Marc Marquez kembali berjaya di kandang sendiri, atau justru kejutan kembali terjadi?

Continue Reading

Sportechment

Usai Bertemu Prabowo di Kertanegara, Pemain Timnas Pulang Bawa Jam Tangan Mewah

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kemenangan Timnas Indonesia atas China pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 membawa berkah tersendiri. Sebagai bentuk apresiasi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan hadiah istimewa berupa jam tangan mewah merek Rolex kepada para pemain Skuad Garuda.

Momen pemberian hadiah tersebut berlangsung dalam acara makan siang bersama yang digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (6/6). Seusai acara, para pemain terlihat membawa kantong hitam yang kemudian diketahui berisi kotak berwarna hijau khas jam tangan Rolex.

Salah satu unggahan Instagram Stories milik pemain Timnas, Justin Hubner, memperlihatkan isi kotak yang merupakan jam tangan eksklusif. Beberapa pemain lain seperti Pratama Arhan dan Calvin Verdonk juga tampak membuka hadiah tersebut.

Kemenangan atas China pada Kamis (5/6) menjadi langkah penting bagi Timnas Indonesia dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026. Selain itu, hasil pertandingan lain yang memperlihatkan Arab Saudi mengalahkan Bahrain, memastikan posisi Indonesia di peringkat keempat Grup C dan mengamankan tiket ke babak keempat kualifikasi.

Saat ini, anak asuh Patrick Kluivert tengah dalam masa pemulihan sebelum melanjutkan laga terakhir babak ketiga melawan Jepang, yang dijadwalkan berlangsung Selasa (10/6) di Suita, Jepang. Apapun hasil laga tersebut, posisi Indonesia di peringkat keempat tidak akan berubah.

Dalam sistem kualifikasi, dua tim teratas di setiap grup berhak lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Utara. Sementara itu, tim peringkat ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangan di babak keempat yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.

Continue Reading

Ruang Sujud

Sejarah Lempar Jumrah: Jejak Perlawanan Nabi Ibrahim terhadap Setan

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Lempar jumrah adalah ritual yang memiliki akar sejarah mendalam, langsung terhubung dengan kisah perjuangan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dalam menghadapi godaan setan. Peristiwa ini menjadi inspirasi utama pelaksanaan lempar jumrah dalam ibadah haji hingga hari ini.

Menurut riwayat yang banyak dikenal, ketika Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, setan mencoba menggoda beliau agar ragu dan membatalkan niatnya. Godaan ini terjadi di tiga tempat berbeda. Di setiap tempat itulah, Nabi Ibrahim melemparkan batu ke arah setan sebagai bentuk penolakan dan keteguhan iman.

Ketiga lokasi tersebut kini dikenal sebagai Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah, yang menjadi tempat pelemparan batu dalam ritual haji. Aksi Nabi Ibrahim ini bukanlah bentuk kekerasan fisik, melainkan manifestasi dari tekad bulat untuk tetap taat kepada perintah Tuhan meskipun harus mengorbankan hal yang paling dicintai.

Tak hanya Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail juga dikisahkan mengalami gangguan setan dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan. Namun ketiganya menolak godaan tersebut dengan keimanan yang kokoh. Peristiwa ini menunjukkan bahwa ujian dan godaan adalah bagian dari perjalanan spiritual manusia.

Sejak zaman Nabi Muhammad ﷺ, tradisi lempar jumrah ini dilestarikan sebagai bagian dari ibadah haji. Rasulullah sendiri melakukan lemparan dengan batu kecil, membaca takbir di setiap lemparan, dan melakukannya secara tertib sesuai urutan. Beliau juga menekankan bahwa ritual ini adalah untuk mengenang tindakan Nabi Ibrahim dan sebagai simbol pengusiran setan dari kehidupan manusia.

Seiring berjalannya waktu, tempat-tempat jumrah dibangun menjadi pilar permanen, dan kini telah diperluas dengan struktur bertingkat untuk mengakomodasi jutaan jemaah haji dari seluruh dunia. Namun, esensi sejarahnya tetap sama: melawan setan dengan iman dan keteguhan hati.

Pelajaran dari sejarah lempar jumrah sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Setan hadir dalam banyak bentuk: kesombongan, ketamakan, kemalasan, dan kebencian. Dengan melempar jumrah, seorang muslim mengingat kembali perjuangan Nabi Ibrahim dan memperbaharui tekadnya untuk melawan hawa nafsu dan bisikan jahat.

Lempar jumrah bukan sekadar ritual fisik, tapi adalah simbol perlawanan spiritual terhadap segala bentuk kejahatan yang bersemayam di hati dan lingkungan. Semangat Nabi Ibrahim dalam menolak ajakan setan menjadi warisan abadi yang terus dikenang dan diamalkan oleh umat Islam hingga hari ini.

Continue Reading

News

Kurban, Pendidikan dan Misi Peradaban

Published

on

By

Arif Jamali Muis
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan Staf Khusus Mendikdasmen

Pada hari Jum’at, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh penjuru tanah air akan menunaikan ibadah Idul Adha, sebuah momen religius yang sarat makna spiritual. Pada hari itu, setiap muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih kurban pada hari nahar, tepat pada tanggal 10 atau hari tasyrik yang berkisar tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Seiring gema takbir dilanjutkan dari masjid-masjid, umat Islam juga menyulam doa dan pengharapan. Takbir tersebut bukan hanya sekadar simbol perayaan belaka, melainkan juga ungkapan pengangungan atas kebesaran nama Allah SWT.

Dalam khazanah bahas Arab, istilah kurban berasal dari bakar kata qarraba–yaqrabu–qurbanan, yang bermakna mendekat atau menghampiri. Dalam konteks keagamaan, kurban dimaknai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ketaatan dan keikhlasan. Kurban juga dikenal dengan istilah al-udhiyah, yang merujuk pada hewan ternak yang disembelih pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk penghambaan dan pengorbanan di hadapan Sang Khalik.

History Idul Adha

Dalam Tafsir al-Misbah (2002), M Quraish Shihab menguraikan bahwa akar historis ibadah kurban dapat ditelusuri sejak masa dua putra Nabi Adam, yakni Habil dan Qabil. Ketika Allah memerintahkan keduanya untuk mempersembahkan kurban, Qabil—seorang petani—menyuguhkan hasil panennya, sedangkan Habil, yang berprofesi sebagai peternak, mempersembahkan kambing terbaik yang dimilikinya. Allah menerima kurban Habil, tetapi tidak demikian dengan Qabil. Peristiwa ini menjadi pelajaran awal tentang pentingnya ketulusan niat dan kualitas persembahan dalam setiap bentuk pengabdian kepada Tuhan. Peristiwa ini terekam dalam QS. Al-Ma’idah [5]: 27.

Secara formal, perintah berkurban merujuk pada peristiwa monumental dalam kehidupan Nabi Ibrahim AS. Ketika Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih putra tercinta, Ismail AS, ketaatan keduanya diuji dalam momen yang amat menggugah. Dalam kepasrahan penuh, saat pisau nyaris menyentuh leher Ismail, datanglah pertolongan Ilahi: Allah mengganti sosok Ismail dengan seekor hewan sembelihan yang besar. Kisah penuh kepatuhan dan keajaiban ini terekam dalam QS. As-Saffat [37]: 102.

Sejarah ritual idul adha dalam pandangan Haedar Nashir (2024) telah menjadi simbol dekonstruksi ruhaniah, dimana manusia mencoba keluar dari belenggu hasrat primitif, beranjak menjadi manusia yang bermartabat. Maka dalam ibadah qurban itu, tercermin nilai-nilai pendidikan yang relevan untuk di satu sisi membangun kualitas pribadi, saat yang sama juga menata pranata sosial di masyarakat. Idul Adha dengan demikian diharapkan melahirkan keshalehan individual yang berjalan selaras dengan keshalehan sosial.

Makna Pedagogi Idul Adha

Idul Adha, beserta seluruh rangkaian ibadah yang menyertainya, merupakan sebuah madrasah peradaban—tempat umat belajar dan membentuk diri secara kolektif. Dalam spirit Idul Adha, terkandung nilai-nilai paedagogis yang mendalam: pertama, ia adalah pendidikan karakter yang menanamkan nilai integritas diri, tentang bagaimana sesunguhnya manusia mengukuhkan ketaatan bahkan ketika ketaatan tersebut kendati harus melawan kenyamanan. Dari figur Nabi Ibrahim, tercermin potret manusia yang menjunjung tinggi panggilan ilahi di atas keterikatan biologis.

Kedua, kurban memuat nilai-nilai empati dan kepekaan sosial. Kala sepotong daging disalurkan pada tangan manusia yang membutuhkan uluran tangan, ia sekaligus menjadi pesan luhur bahwa kesalehan sejati tak mungkin tumbuh dari egoisme diri. Ia membutuhkan tali kasih dan mekanisme distribusi ekonomi. Maka dalam persepktif sosial dan ekonomi, ritual kurban sejatinya ijtihad meranggas ketimpangan, penolakan terhadap penumpukan harta secara berlebihan. Maka pada hari itu, manusia dituntun untuk memastikan tak ada manusia yang diabaikan dari kegembiraan hari raya.

Ketiga, idul adha hakikatnya momentum tazkiyatun nafs, pemurnian jiwa dari segala syahwat materi. Dalam diri Idul Adha, manusia diundang untuk bersedia melakukan otokritik atas keterikatan pada dunia yang fana. Manusia diajak untuk menyelami ketenangan jiwa (nafs al-muthmainnah) yang tak tergoda oleh kenikmatan semu, namun tenteram dalam kepasrahan kehendak ilahi. Jiwa seperti ini niscaya dirindukan langit, jiwa yang berpulang pada pelukan ilahi dalam keadaan suci.

Misi Membangun Peradaban

Dari nilai-nilai dasar itulah, semangat kurban semestinya ditransformasikan menjadi energi kebudayaan. Lebih dari sekadar ibadah, ia adalah landasan pedagogis untuk membangun pranata sosial di masyarakat. Pendidikan sejati hakikatnya bukan sekadar mengisi otak dengan kumpulan data, namun juga membentuk manusia yang tangguh, empatik dan rela berbagi. Melalui madrasah seperti ini, maka lahirlah generasi yang sadar bahwa peradaban tumbuh dari kolektivitas, bukan dari egoisme.

Peradaban yang bermartabat tidak lahir dari tangan-tangan yang menggenggam erat dunia, melainkan tumbuh dari hati yang terbuka untuk memberi. Maka semangat Idul Adha hendaknya menjadi pijakan untuk mendidik manusia lewat pendidikan dalam keluarga, sekolah dan institusi sosial.

Dalam konteks kebangsaan, spirit idul kurban terefleksi dalam upaya menata ulang arah pembangunan nasional. Pembangunan dalam hal ini tak boleh sekadar memburu infrastruktur fisik belaka, melaikankan juga harus membangun ‘intrastruktur’ moral, spiritual dan intelektual.
Semoga gema takbir yang menggetarkan langit Idul Adha ini bukan hanya jadi nyanyian sesaat, tetapi menjadi gema kesadaran yang merasuk ke relung batin bangsa. Agar dari setiap tetes darah kurban, lahir semangat baru: membangun Indonesia bukan hanya sebagai negara, tetapi sebagai peradaban yang luhur—tempat tumbuhnya manusia-manusia yang siap memberi, bukan hanya meminta. Walahualam Bishowab.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment6 hours ago

Inter Milan Dapuk Cristian Chivu Jadi Arsitek Baru

Sportechment6 hours ago

Ivan Gunawan Pamer Kepala Botak Usai Tuntaskan Rangkaian Ibadah Haji

Sportechment7 hours ago

Kapan Liga Spanyol 2025/2026 Dimulai?

Review14 hours ago

Perjamuan Kekuasaan di Meja Makan

Review14 hours ago

Listyo Sigit Tetap Kapolri, Tak Tergoyahkan

Ruang Sujud18 hours ago

Kesalahan Umum Saat Lempar Jumrah dan Cara Menghindarinya

Sportechment19 hours ago

Menanti Pembuktian Marquez Sang Penakluk Sirkuit Aragon, Lihat Jadwalnya

Sportechment21 hours ago

Usai Bertemu Prabowo di Kertanegara, Pemain Timnas Pulang Bawa Jam Tangan Mewah

Ruang Sujud22 hours ago

Sejarah Lempar Jumrah: Jejak Perlawanan Nabi Ibrahim terhadap Setan

News22 hours ago

Kurban, Pendidikan dan Misi Peradaban

Ruang Sujud1 day ago

Tata Cara Lempar Jumrah: Panduan Lengkap untuk Jemaah Haji

News1 day ago

Makna dan Hikmah di Balik Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji

Sportechment2 days ago

Prabowo Bangga Timnas Bekuk China: Perjalanan Belum Usai, Siapa Tahu ke Piala Dunia

Sportechment2 days ago

Ole Romeny Cetak Gol Lagi, Timnas Indonesia Tumbangkan China

Sportechment2 days ago

Wuih! Awali Petualangan Global, Jumbo Rambah Bioskop Rusia hingga Kyrgystan

Ruang Sujud2 days ago

Idul Adha di Era Digital: Tetap Bermakna Meski Berbeda Cara

News2 days ago

Seskab Teddy Gercep Tanggapi Soal Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat

Ruang Sujud2 days ago

Tradisi Kurban: Antara Ibadah, Sosial, dan Kearifan Lokal

News2 days ago

Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban di Iduladha 1446 H, Terberat Capai 1,3 Ton

News2 days ago

Jerman Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup Kepada Mantan Milisi Suriah