Monitorday – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menunjukkan prospek yang menggembirakan untuk tahun 2024, didukung oleh peningkatan trafik data dari pelanggan dan inisiatif transformasi digital yang strategis. Perusahaan ini juga tengah mempersiapkan langkah besar dalam pengembangan pusat data, yang diharapkan akan sejalan dengan pertumbuhan industri di Indonesia.
Sukarno Alatas, Kepala Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengungkapkan optimisme terhadap prospek saham TLKM, yang didukung oleh kinerja perusahaan yang solid. “TLKM telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan signifikan, baik dari sisi pendapatan maupun laba, hingga September 2023,” ujar Sukarno.
Dengan adanya transformasi digital dan rencana peluncuran layanan 5G secara komersial pada tahun 2024, TLKM diharapkan dapat meningkatkan penetrasi internet dan memperkuat posisinya di pasar. “Kami memperkirakan pendapatan TLKM dapat mencapai antara Rp151 triliun hingga Rp157 triliun, atau meningkat sekitar 2,97% hingga 3,51%,” tambah Sukarno.
Peningkatan penetrasi internet di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 79,5% pada tahun 2024, serta kebijakan pemerintah yang proaktif dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil, diharapkan akan membuka peluang baru dan memperluas jangkauan layanan TLKM.
Reza Fahmi Riawan, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Henan Putihrai Asset Management (HPAM), juga memprediksi pertumbuhan positif untuk TLKM. “Dukungan dari pertumbuhan industri telekomunikasi dan permintaan yang meningkat untuk layanan data, telepon, dan internet akan menjadi kunci bagi TLKM,” kata Reza.
Strategi transformasi TI digital B2B dan pengembangan pusat data yang dilakukan oleh TLKM diharapkan akan membantu perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan efisiensi operasional. Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan pertumbuhan industri telekomunikasi juga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi TLKM.
Berdasarkan proyeksi pendapatan yang meningkat dan strategi transformasi digital yang kuat, Reza merekomendasikan ‘beli’ untuk saham TLKM dengan target harga Rp 5.900 per saham. Sukarno juga memberikan rekomendasi ‘beli’ untuk saham TLKM, dengan target harga Rp 4.450 per saham.