Monitorday.com – Pemerintah memastikan pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangung pada 14 Februari 2024 tidak akan menggangu stabilitas investasi di Indonesia. Banyak investor khawatir pesta demokrasi tersebut akan menghambat proses investasi utamanya di sektor migas yang high risk.
Hageng Suryo Nugroho, Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan, mengatakan pesta demokrasi lima tahun sekali selalu berjalan dengan baik dan tidak berpengaruh banyak terhadap stabilitas ekonomi nasional. Terbukti dalam 10 tahun terakhir pelaksanaan PEMILU tidak pernah menyebabkan ketidakstabilan politik di Indonesia.
“Jika ada perubahan pergantian persiden atau pemerintahan, saya tegaskan tidak akan ada perubahan signifikan atau kebijakan yang tidak terduga,” katanya.
Meski demikian, Hageng yang menjadi pembicara dalam salah satu sesi di The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 yaitu Advancing Energy Security through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development, pekan lalu menegaskan pemerintah akan tetap melakukan mitigasi untuk menghadapi pemilu tahun depan,
Mitigasi yang dilakukan antara lain terkait kemudahan berusaha, terutama terkait dengan regulasi investasi. Dikatakan Hageng, pemerintah memiliki kepentingan jangka panjang guna mengejar target ranking ke-6 Produk Domestik Bruto (PDB) dunia pada tahun 2045. “Meskipun adanya pergantian presiden, Pemerintah mengusahakan terus menjamin kelancaran dan keberlanjutan bisnis sebagai suatu komitmen yang harus diselesaikan,” tegasnya.
Sebelumnya, pada hari pertama ICIUOG 2023 Rabu (20/9), Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan pemilu bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti investor. Pemilu merupakan hajatan demokrasi yang akan terus dilakukan Indonesia. “Saya pastikan pemilu bukan sumber ketidakpastian, ini adalah demokrasi yang akan kita pertahankan,” tandasnya.