Monitorday.com – Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menilai kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto ke China sebagai fondasi kokoh bagi kemitraan Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu di masa depan.
Menurut Rezasyah, kunjungan ini akan membantu memperkuat kemitraan kedua negara dalam berbagai forum, mengingat peran Prabowo sebagai Menhan dan nantinya Presiden RI pada Oktober mendatang.
Rezasyah menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia dan China meliputi berbagai forum seperti ASEAN, ASEAN+3, APEC, RCEP, KSS, dan GNB. Indonesia dan China memiliki kerangka hubungan bilateral yang komprehensif, mencakup kerja sama lintas bidang melibatkan pemerintah, dunia usaha, pendidikan, dan masyarakat.
Sebagai Menhan, Prabowo memiliki tanggung jawab untuk membahas aspek pertahanan yang telah ditandatangani serta proyeksi kerja sama di masa depan. Rezasyah menyatakan bahwa pertemuan di China akan memperkuat kerja sama militer kedua negara, memberi manfaat regional dan global.
Prabowo kemungkinan akan membahas pelatihan personil, latihan gabungan ASEAN, dan pengembangan riset di bidang pertahanan. Rezasyah juga menyoroti kemungkinan pembicaraan mengenai dampak hubungan ekonomi China di Indonesia terhadap pertahanan nasional.
Dalam kunjungannya, Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Dalam pertemuan dengan Xi Jinping, Prabowo menyatakan kesediaan pemerintah baru Indonesia untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang dengan China.
Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Prabowo atas kemenangannya dalam pemilihan umum dan menyambut upaya Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral.
China memandang hubungannya dengan Indonesia secara strategis dan jangka panjang, dan siap untuk memperdalam kerja sama strategis dengan Indonesia.