Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai ketidakhadiran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam acara halal bihalal yang digelar PKS tidak mengindikasikan penolakan terhadap partai tersebut untuk masuk ke Koalisi Indonesia Maju. Menurutnya, hal ini mungkin disebabkan oleh masih adanya komunikasi yang belum terselesaikan di antara kedua belah pihak.
“Mungkin ini masih perlu lobi-lobi ke depan antara kedua belah pihak untuk saling menjajaki kebersamaan dalam koalisi ke depan,” ujar Ujang seperti dikutip Antara pada Sabtu.
Ujang menegaskan bahwa kemungkinan masih terbuka lebar untuk pertemuan antara Prabowo dan PKS di masa mendatang. Meskipun Prabowo tidak hadir dalam acara tersebut, Ujang menyatakan bahwa ada kemungkinan besar Prabowo akan mengunjungi kantor DPP PKS atau bahkan bertemu langsung dengan perwakilan partai tersebut.
Menurut Ahmad Syaikhu, Presiden PKS, Prabowo tidak bisa menghadiri acara tersebut karena adanya komitmen lain. Meski demikian, Syaikhu menegaskan bahwa akan ada upaya silaturahmi lanjutan agar Prabowo dan Gibran dapat bertemu langsung dengan PKS.
PKS merupakan salah satu partai yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, bersama dengan Partai NasDem dan PKB. Pasca-penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih oleh KPU pada Rabu (24/4), Prabowo telah bertemu dengan perwakilan dari Partai NasDem dan PKB.
Ketidakhadiran Prabowo dan Gibran dalam acara halal bihalal PKS menimbulkan spekulasi, namun Ujang Komarudin menekankan bahwa hal tersebut belum menutup kemungkinan adanya kerjasama di masa depan antara Prabowo-Gibran dengan PKS dalam Koalisi Indonesia Maju.