Di tengah gemuruh kesibukan lanskap bisnis Indonesia, terjadi sebuah perubahan besar yang mengubah cara kita memandang dan berinteraksi dengan teknologi: revolusi digital. Dengan lebih dari 278 juta jiwa penduduk pada pertengahan tahun 2023 dan lebih dari 200 juta pengguna internet, Indonesia memegang posisi kunci dalam menghadapi gelombang kecerdasan buatan (AI) yang membawa harapan percepatan pertumbuhan ekonomi.
“Tugas-tugas yang dulunya membutuhkan waktu berjam-jam, kini membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat sehingga kami dapat menghadirkan perangkat lunak dan merespons permintaan pasar dengan cepat,” kata Executive Vice President Digital Business & Technology Telkom Komang Arya dalam siaran pers, Selasa (7/5/2024).
Proyeksi Kearney mencatat bahwa AI memiliki potensi untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga hampir US$366 miliar pada tahun 2030. Ini bukan sekadar angka, tetapi sebuah tantangan untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam jaringan bisnis dan infrastruktur ekonomi kita.
Perusahaan-perusahaan Indonesia seperti TELKOM, BUMA, dan DANA telah menyadari potensi transformatif AI dan mulai mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengadopsinya. Mereka menggabungkan kecerdasan buatan ke dalam operasi bisnis mereka, melihatnya bukan hanya sebagai alat untuk pengembangan perusahaan, tetapi juga sebagai alat untuk memajukan masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
Pada acara Microsoft Build: AI Day Jakarta, sorotan tertuju pada pengalaman TELKOM, BUMA, dan DANA dengan Copilot for Microsoft 365 dan GitHub Copilot. Ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara perusahaan-perusahaan besar dan pemain global dalam membawa teknologi AI ke tingkat berikutnya. Pernyataan dari Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menegaskan aaaakomitmen mereka untuk membantu mitra-mitra mereka dalam menghadapi tantangan transformasi digital.
TELKOM, sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, telah memulai babak baru dalam dunia coding dengan memahami bahwa kualitas kode adalah tulang punggung infrastruktur digital perusahaan. Langkah-langkah seperti ini menunjukkan bahwa untuk sukses dalam era revolusi digital, penting untuk tidak hanya mengadopsi teknologi baru, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk mendukungnya.
Melalui kolaborasi, inovasi, dan kesadaran akan kekuatan teknologi, Indonesia dapat menghadapi revolusi digital dengan percaya diri dan membuka pintu menuju masa depan yang penuh dengan potensi. Transformasi AI bukan hanya tentang bisnis; itu adalah tentang mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain dalam masyarakat yang semakin terhubung dan cerdas.