Monitorday.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi harga minyak global setelah wafatnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam insiden kecelakaan helikopter.
Dalam kunjungan kerjanya di Sumatra Barat pada Selasa (21/5), Jokowi berharap insiden tersebut tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi global, terutama harga minyak.
“Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia perlu waspada terhadap kemungkinan kenaikan harga minyak yang dapat memicu inflasi dan mempengaruhi harga barang di dalam negeri.
“Karena kalau sudah harga minyak naik, berdampak dari peristiwa, itu akan berdampak kemana-mana, ke kenaikan harga barang dan lain-lain. Kita harapkan tidak ada dampak seperti itu,” tambahnya.
Selain menyampaikan kekhawatirannya, Jokowi juga mengucapkan duka cita mendalam atas wafatnya Ebrahim Raisi.
“Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden Raisi,” ujar Jokowi.
Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di daerah pergunungan dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5) waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengonfirmasi bahwa Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber, akan mengambil alih jabatan presiden sementara.
Khamenei menjelaskan bahwa Mohammad Mokhber akan bertugas memilih presiden baru dalam waktu maksimal 50 hari, sesuai dengan persyaratan konstitusi Iran.
Kekhawatiran Jokowi mencerminkan kekhawatiran global tentang potensi ketidakstabilan di pasar minyak internasional akibat pergolakan politik di Iran, salah satu produsen minyak terbesar dunia.
Keadaan ini dapat berdampak luas pada ekonomi global, termasuk Indonesia yang rentan terhadap fluktuasi harga minyak.