Monitorday.com – Pakar ekonomi Piter Abdullah optimis pemerintahan Prabowo-Gibran mampu membawa Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen.
Menurut Pieter, yang juga Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Indonesia memiliki semua prasyarat untuk tumbuh mencapai target tersebut.
“Yang dibutuhkan adalah kebijakan yang tepat yang bisa mengatasi semua penyakit ekonomi selama ini, utamanya inefisiensi,” ujar Piter dalam keterangannya, Kamis (23/5).
Piter menekankan pentingnya penanganan masalah inefisiensi ekonomi oleh pemerintah Prabowo-Gibran untuk mewujudkan target tersebut.
Ia menyatakan bahwa dengan kebijakan yang tepat, pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen bukanlah hal yang mustahil.
Menurut Piter, untuk mencapai Indonesia Maju, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi rata-rata tujuh persen selama 10 tahun ke depan.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 hingga 5,5 persen tidak cukup untuk mencapai target tersebut.
“Kita harus optimistis dan berharap pemerintahan Prabowo bisa mengatasi penyakit ekonomi tersebut, sehingga pertumbuhan ekonomi tinggi bukan lagi sesuatu yang dianggap mustahil,” jelasnya.
Piter juga menyoroti dampak positif dari pertumbuhan ekonomi tinggi terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Apabila pertumbuhan ekonomi bisa dipacu di atas enam persen, pengangguran dan kemiskinan akan dapat ditekan lebih rendah,” ujarnya.
Namun, Piter mengingatkan bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi tidak bisa dilakukan secara instan.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan dan program yang diterapkan pada tahun 2024 atau sebelumnya.
“Dengan pertimbangan itu, memang pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan tidak akan melompat lebih besar dari enam persen,” ujarnya.
“Tapi untuk pertumbuhan 5 sampai 6 persen masih sangat mungkin dicapai, dengan syarat adanya kebijakan yang cukup mendukung untuk mendorong konsumsi dan investasi,” lanjut dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,1-5,5 persen pada 2025.
Sri Mulyani menyatakan bahwa dengan upaya menjaga stabilitas ekonomi, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 bisa mencapai angka tersebut.