Monitorday.com – Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp44,24 triliun untuk tahun 2025, dengan PT Hutama Karya (Persero) menerima alokasi Rp13,66 triliun untuk fase kedua dan ketiga pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagian besar usulan PMN ini merupakan penugasan pemerintah, mencapai 69 persen atau sekitar Rp30,4 triliun.
“Meskipun ada indikasi bahwa Kementerian Keuangan mungkin tidak bisa memberikan seluruh jumlah yang kami usulkan,” kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Jumat (7/6).
Erick memaparkan bahwa PMN untuk pengembangan usaha mendapat porsi 27 persen atau Rp11,8 triliun, sementara restrukturisasi mendapat 4 persen atau Rp2 triliun.
Dalam paparannya, PT ASABRI (Persero) diusulkan menerima Rp3,61 triliun untuk perbaikan permodalan, PT PLN (Persero) Rp3 triliun untuk Program Listrik Desa, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Rp3 triliun untuk penguatan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain itu, PT Pelni (Persero) akan mendapatkan Rp2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru, PT Biofarma (Persero) Rp2,21 triliun untuk capex fasilitas baru, dan PT Adhi Karya (Persero) diusulkan Rp2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Yogya.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), dan PT Danareksa (Persero) masing-masing diusulkan menerima Rp2 triliun.
Lebih lanjut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerima Rp1,8 triliun untuk pengadaan trainset baru, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food sebesar Rp1,62 triliun untuk modal kerja dan investasi program Cadangan Pangan Pemerintah.
PT PP (Persero) Tbk juga mendapat usulan PMN sebesar Rp1,56 triliun untuk proyek Tol Jogja-Bawen dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Subang, serta Perum Damri dan Perumnas masing-masing Rp1 triliun.
Untuk tahun anggaran 2024, tiga BUMN telah menerima PMN tunai: Hutama Karya sebesar Rp18,6 triliun untuk JTTS, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Rp6 triliun, dan IFG Rp3,6 triliun.
Erick juga menyebutkan bahwa PMN cadangan investasi 2024 untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp2 triliun, Inka Rp1 triliun, dan HK Rp1,6 triliun masih dalam negosiasi.