Monitorday.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali menegaskan akan memberikan sanksi berat kepada prajurit TNI yang terlibat dalam judi online. Bahkan, Agus menyatakan tidak segan-segan memecat prajurit TNI yang terbukti terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Dipecat supaya tobat,” ujar Panglima TNI seusai menggelar silaturahmi dan tukar pikiran dengan DP Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam mengenai perdamaian dunia di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6).
Agus menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi bagi prajurit TNI yang terlibat judi online. Seluruh prajurit TNI diingatkan untuk tertib dan menaati aturan yang berlaku. “Yang jelas kalau yang melanggar, saya hukum, hukuman berat bisa dipecat, pecat,” tandas Agus.
Belakangan ini, beberapa anggota TNI terjebak dalam judi online bahkan ada yang mengakhiri hidupnya karena utang besar.
Salah satunya adalah Lettu Laut ED (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir.
Lettu ED memiliki utang mencapai Rp 819 juta sebelum meninggal dunia, diduga akibat keterlibatannya dalam judi online.
Kasus lainnya melibatkan anggota Brigif 3/TBS, Letda R, yang diduga menyelewengkan dana kesatuan untuk judi online di Maros, Sulawesi Selatan. Letda R dilaporkan menyelewengkan dana satuan sebanyak Rp 876 juta sejak Agustus 2023.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebelumnya juga mengungkapkan bahwa kasus jeratan judi online sudah masuk ke dalam lingkungan TNI/Polri.
Hadi menginstruksikan kepada jajaran di TNI/Polri untuk menghindari jebakan judi online dan menekankan perlunya satuan tugas (satgas) untuk memberantas praktik ini.
“Kami mengimbau kepada seluruh pimpinan kementerian/lembaga, termasuk TNI/Polri untuk memberikan perhatian khusus kepada seluruh jajarannya supaya tidak terjebak judi online,” kata Hadi Tjahjanto, Jumat.
Hadi menambahkan bahwa masyarakat yang menjadi korban judi online sudah cukup banyak, dengan sekitar 80% merupakan masyarakat menengah ke bawah.
Ia juga meminta publik membantu pemerintah dalam pemberantasan judi online agar upaya yang dilakukan dapat berjalan lebih efektif.