Monitorday.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Papua Tengah, menuju smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung program hilirisasi pertambangan di Indonesia.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengkonfirmasi bahwa smelter PTFI di Gresik telah siap beroperasi, memungkinkan untuk memulai pengiriman perdana ini. Tony menekankan bahwa pengiriman konsentrat ini sangat penting bagi PTFI dan Indonesia secara keseluruhan.
Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily mengangkut total 22 ribu ton konsentrat tembaga, di mana sebagian akan dimurnikan di smelter PTFI dan sisanya akan dikirim ke PT Smelting Gresik.
Tony menyatakan keyakinannya bahwa semua konsentrat tembaga akan dimurnikan di dalam negeri, menjadikan hilirisasi sebagai landasan bagi kemajuan industri pertambangan Indonesia.
“Pengiriman perdana konsentrat ini merupakan momen penting bagi PTFI dan juga bagi Indonesia, dimana seluruh konsentrat tembaga ini akan dimurnikan di dalam negeri, mewujudkan hilirisasi sebagai pijakan menuju Indonesia maju,” kata Tony dalam siaran pers, Jumat (14/6).
Proyek smelter PTFI di Gresik, dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh, merupakan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga terbesar dengan desain single line di dunia.
Pembangunan smelter ini telah selesai sesuai jangka waktu yang ditetapkan pemerintah, menunjukkan komitmen PTFI dalam mendukung program hilirisasi pertambangan yang telah dicanangkan.